banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
Berita  

Kategori Dihapus di Porprov Jabar XV, Atlet Binaraga Kelas Ringan Terancam Tak Terjaring ke PON

Bingkaiwarta, INDRAMAYU – Cabang olahraga binaraga, yang selama ini identik dengan pembentukan otot dan proporsi tubuh ideal melalui latihan intensif dan pengaturan pola makan ketat, mengalami perubahan signifikan pada gelaran Porprov Jawa Barat XV. Salah satu perubahan besar tersebut adalah penghapusan tiga kategori kelas, yakni 55 kg, 60 kg, dan 65 kg.

Dengan keputusan tersebut, kini hanya delapan kategori yang dipertandingkan pada Porprov Jabar XV, yang otomatis berdampak langsung pada keberlangsungan karier atlet-atlet binaraga di kelas ringan.

banner 728x250

Romi, Pelatih Tim Binaraga Kabupaten Indramayu, menyampaikan keprihatinannya atas kebijakan ini. Menurutnya, penghapusan kategori tersebut akan membuat atlet di kelas 55 kg, 60 kg, dan 65 kg kehilangan jalur resmi untuk lolos ke PON (Pekan Olahraga Nasional).

“Jika kategori ini tidak dipertandingkan di Porprov, otomatis atlet tidak bisa terjaring. Padahal, bisa saja nanti di PON kategori ini justru ada,” jelas Romi kepada bingkaiwarta.co.id, Senin (16/6/2025).

Hal ini dikhawatirkan akan membuat Jawa Barat kehilangan peluang emas untuk mengirimkan wakil terbaik di ajang nasional. Apalagi, lanjut Romi, cabang olahraga binaraga pernah menyumbangkan dua medali perunggu untuk Jawa Barat pada PON XXI, sebuah pencapaian yang menunjukkan potensi dan kualitas atlet daerah.

Menurut Romi, penghapusan kategori ini bisa mematikan regenerasi atlet di kelas ringan, yang selama ini juga banyak diminati oleh pemula dan atlet muda yang sedang membangun karier.

“Akan sangat disayangkan jika ada atlet binaraga berbakat di kelas 55 kg, 60 kg, dan 65 kg, tapi tidak bisa bersaing di Porprov. Akibatnya, mereka pun kehilangan kesempatan tampil di PON,” tegasnya.

Romi berharap pengurus cabang olahraga dan KONI Jawa Barat dapat mengevaluasi kembali kebijakan penghapusan kategori ini. Ia menekankan bahwa sistem penjaringan atlet ke PON seharusnya tidak boleh terputus hanya karena penyederhanaan kelas di tingkat provinsi.

“Kalau PON tetap membuka kelas tersebut, harus ada mekanisme seleksi lain di luar Porprov. Jangan sampai kita kalah sebelum bertanding karena tidak punya wakil,” pungkasnya. (Abel)


banner 336x280
banner 336x280

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!