Bingkaiwarta, KUNINGAN – Inovasi unik ditunjukkan warga Lingkungan Mukti, Kelurahan Windusengkahan, Kabupaten Kuningan. Jika arisan biasanya hanya menjadi ajang silaturahmi, warga setempat justru menjadikannya sebagai momentum untuk menciptakan usaha produktif: budidaya ikan lele berbasis limbah.
Bernaung dalam Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mina Surakatiga, mereka memanfaatkan limbah jeroan ayam dari Rumah Potong Ayam (RPA) sebagai pakan alternatif. Usaha ini bermula dari kolam milik warga yang sempat terbengkalai dan kini disulap menjadi sentra budidaya ikan lele.
“Ini bukan sekadar usaha, tapi cara kami menjaga kekompakan sambil menciptakan peluang,” ujar Miptah, Sekretaris Pokdakan Mina Surakatiga, saat ditemui, Minggu (18/5/2025).
Letak kolam yang berada tepat di samping RPA memberikan keuntungan tersendiri. Limbah ayam yang semula terbuang kini memiliki nilai ekonomi baru, sekaligus mengurangi potensi pencemaran lingkungan.
Lele dipilih karena perawatannya relatif mudah dan permintaan pasar yang tinggi. Sistem budidaya dibagi menjadi tiga segmen ukuran: remaja (7–9 cm), sangkal (10–12 cm), dan konsumsi (8–12 ekor per kilogram). Pada tahap awal, kelompok ini telah menebar 2 kuintal bibit ukuran sangkal dan 1.000 ekor bibit remaja. Dalam waktu dekat, mereka juga akan menambah 4.000 ekor bibit baru.
Saat ini Pokdakan Mina Surakatiga mengelola sembilan kolam, terdiri dari tujuh kolam bibit dan dua kolam pembesaran. Nama “Mina Surakatiga” diambil dari nama sungai yang mengalir di dekat lokasi kolam. “Semoga nama ini membawa berkah bagi usaha kami,” tutur Ketua Pokdakan, Nana Mulya.
Langkah warga ini mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Kelurahan dan Dinas Perikanan Kabupaten Kuningan. Kepala Bidang Perikanan, Deni, bersama penyuluh perikanan serta aparat kelurahan, turut hadir meninjau langsung ke lokasi.
“Kegiatan ini bukan hanya meningkatkan pendapatan warga, tapi juga menjadi edukasi penting bagi masyarakat tentang pengelolaan limbah yang bijak,” ungkap Lurah Windusengkahan, H. Didi Supardi.
Sebagai bagian dari gerakan ekonomi berbasis lingkungan dan gotong royong, Pokdakan Mina Surakatiga membuktikan bahwa ide sederhana bisa membawa perubahan besar. Dari limbah, mereka menumbuhkan harapan dan masa depan yang lebih baik. (Abel)
