Bingkaiwarta, CILIMUS – Sempat diisukan menolak vaksin, Ponpes Al Kautsar yang berada di Desa Cilimus, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan memberikan klarifikasi.
Saat ditemui di ruangan kantornya, Pimpinan Ponpes Al Kautsar Ustadz Ahmad Fauzan LC menjelaskan, bahwa pihaknya tidak melarang para santrinya untuk melakukan vaksin, apalagi menolaknya. Menurutnya, pihaknya sudah sering mensosialisasikan bahkan membuka pendaftaran kepada para santri dan santriwati untuk dilakukan vaksinasi.
“Terkait vaksinasi ini, Ponpes Al Kautsar sudah kedatangan dari pihak Polres, Koramil, bahkan Bupati juga datang menanyakan masalah vaksin. Dan, sekarang kami juga kedatangan dari pihak Kodim Kuningan. Intinya sama, menanyakan kenapa santri santriwati Ponpes Al Kautsar tidak mau melakukan vaksin,” jelas Fauzan kepada bingkaiwarta.co.id, Jumat (31/12/2021).
Ia menegaskan, bahwa dari pihak pesantren tidak melarang ataupun tidak mewajibkan terhadap para santri untuk mengikuti program vaksinasi, akan tetapi dari sebagian besar wali santri tidak mengizinkan untuk di vaksin.
“Bahkan orang tua santri mengancam ke pihak ponpes bilamana ada anak atau ponpes mengadakan vaksinasi, maka orang tua akan menarik anaknya untuk diambil (dibawa pulang) dan tidak melanjutkan mondok di Ponpes Al Kautsar,” ujarnya.
Dengan adanya pernyataan demikian, kata Fauzan, pihak Ponpes Al Kautsar merasa dilema. Sehingga pihaknya mengambil keputusan ditengah, yaitu bagi santri yang mau vaksin harus ada izin dari orang tua wali santri.
“Jadi terkait vaksinasi ini, kami sudah menyerahkannya kepada pihak orang tua wali santri. Kami tidak bisa memaksa, keputusan ada di orang tua dan santrinya itu sendiri,” ungkapnya.
Fauzan mengatakan, pihak Ponpes Al Kautsar akan mencoba kembali berkoordinasi untuk meyakinkan kepada orang tua santri agar orang tua santri membolehkan anaknya untuk vaksin. Sehingga dengan adanya vaksin di Ponpes Al Kautsar diharapkan bisa membantu upaya pemerintah dalam proses percepatan vaksin guna meningkatkan herd immunity.
“Sekali lagi kami akan berkordinasi dengan para orang tua santri. Bilamana orang tua santri membolehkan anaknya untuk di vaksin, maka kami secepatnya akan menginformasikan hal ini kepada pihak terkait,” pungkasnya. (Abel Kiranti)
