banner 728x250
banner 728x250 banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250

banner 728x250

DPPKBP3A Salurkan Zakat Mal untuk Keluarga Stunting

banner 120x600

Bingkaiwarta, KUNINGAN – Ada yang berbeda dalam pelaksanaan Apel Pagi yang digelar oleh DPPKBP3A Kabupaten Kuningan, Selasa (24/1/2023). Diantara barisan para staf pegawai DPPKBP3A, tampak beberapa orang ibu bahkan sebagian menggendong anaknya turut serta menjadi peserta apel. 

Mereka adalah keluarga stunting yang akan menerima santunan berupa makanan tambahan sebagai bentuk intervensi penanganan stunting.  Paket makanan tambahan ini disalurkan oleh UPZ (Unit Penyalur Zakat) DPPKBP3A Kabupaten Kuningan yang berasal dari zakat mal pegawai DPPKBP3A Kabupaten Kuningan.  

banner 336x280
banner 336x280
banner 336x280
banner 336x280

Paket makanan tambahan ini diberikan secara simbolis oleh Kepala DPPKBP3A Kabupaten Kuningan, Trisman Supriatna, didampingi sekdis dan para kabid lingkup DPPKBP3A. Sebanyak 80 paket makanan tambahan siap untuk disalurkan kepada keluarga stunting di Kecamatan Cigandamekar dan Kecamatan Kuningan yang memiliki kasus stunting paling tinggi.

Kepala DPPKBP3A Kabupaten Kuningan, Trisman Supriatna menyampaikan, bahwa ini adalah bentuk kepedulian pegawai DPPKBP3A kepada permasalahan daerah yang sedang dihadapi. 

“Kami sebagai anggota Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Kuningan merasa punya kewajiban untuk ikut berpartisipasi secara nyata. Mungkin dalam kondisi prihatin seperti sekarang ini tidak seberapa yang dapat kami berikan, tetapi jika diikuti oleh rekan-rekan dari dinas lain, sepertinya akan menjadi daya ungkit luar biasa bagi Kuningan dalam upaya menurunkan angka stunting. Penyelesaian stunting itu tidak bisa mandiri, harus ada kolaborasi dari berbagai pihak,” ungkap Trisman.

Trisman menjelaskan, hasil penimbangan bayi (e-PPBGM) menunjukkan bahwa prevalensi stunting Kuningan tahun 2022 meningkat 1,2% dari tahun 2021. Tetapi fluktuasi ini menunjukkan kondisi real time sehingga lebih mudah bagi pemerintah daerah untuk melakukan intervensi gizi spesifik dan intensif untuk mencegah kasus stunting terjadi. 

“Dengan program penanganan stunting yang diluncurkan, Kuningan termasuk kabupaten/kota dengan prevalensi stunting 7 terendah di Jawa Barat,” jelasnya.

Bahkan, kata Trisman, pada tahun 2022 Kuningan memperoleh penghargaan terbaik tingkat nasional untuk kategori Audit Kasus Stunting se-Indonesia.

“Mudah-mudahan gerakan kecil ini dapat menjadi motivasi bagi kita semua untuk memberikan intervensi gizi spesifik kepada sasaran yang tepat dan sudah jelas by name by adressnya,” pungkasnya. (Abel)


banner 336x280
banner 336x280

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!