Bingkaiwarta, KUNINGAN – Universitas Prasetiya Mulya bekerjasama dengan Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian Kabupaten Kuningan telah berhasil menggelar Festival Saung Rahayat, Kamis (23/06/2022). Meski dilakukan secara daring, Festival Saung Rahayat tetap mengundang ketertarikan dan dihadiri oleh ratusan UMKM.
Festival Saung Rahayat merupakan acara tahunan yang diadakan oleh Universitas Prasetiya Mulya sebagai penutup program KKN mahasiswa bertajuk “Program Community Development”.
Dekan Sekolah Bisnis dan Ekonomi Universitas Prasetiya Mulya, Fathony Rahman menyampaikan, Comdev adalah pengejawantahan dari apa yang disebut Collaborative Learning by Enterprising, jadi pembelajaran kolektif, bersama-sama, lewat kewirausahaan. Dan kalau di lihat dari segi pembelajaran, ini yang di sebut sebagai living lab atau pembelajaran nyata.

“Untuk menambah semangat juang dari para UMKM, dalam Festival Saung Rahayat ini juga kami sisipkan webinar bertemakan “Tunjukkan Super Powermu” dengan narasumber hebat yang dapat menginspirasi UMKM yaitu Ansari Kadir, Co-Founder dari Sang Pisang dan Ternak Kopi,” kata Fhatony kepada bingkaiwarta.co.id, Selasa (28/06/2022).
Sebagai hiburan, kata Fathony, acara dimeriahkan dengan penampilan dari Svara dan Sasikirana, yang merupakan tim paduan suara dan tim tari mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya. Ada pula penampilan dari musisi dangdut lokal. Serta kuis-kuis berhadiah yang menambah semarak Festival Saung Rahayat.
Kepala Diskopdagperin Kabupaten Kuningan, U Kusmana saat dikonfirmasi bingkaiwarta.co.id menyatakan, bahwa pemerintah tidak dapat bekerja sendiri. Pemerintah melakukan sinergitas program dengan berbagai pihak, salah satunya adalah dengan akademisi.
“Melalui kerjasama ini, pemerintah dapat bersinergi dalam pemberdayaan dan pengembangan UMKM,” kata Uu.
Uu menambahakan, gelaran festival Saung Rahayat tersebut, juga mendapat apresiasi dari Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Teten Masduki. Ia mengucapkan terima kasih atas usaha Universitas Prasetiya Mulya dalam mendampingi UMKM. Karena bagaimanapun, masih banyak kendala-kendala yang dihadapi oleh UMKM dalam menjalankan usahanya.
“Kreativitas dan inovasi menjadi pondasi masa depan UMKM berkelanjutan. Tetapi inovasi tidak selalu datang dengan mudah. Saat ini, inovasi wirausaha di Indonesia masih rendah dibandingkan negara lainnya. Solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah kolaborasi Perguruan Tinggi dan UMKM. Universitas dianggap dapat membantu UMKM mengembangkan produknya serta manajemen usaha yang baik,” kata Uu meniru ucapan Teten Masduki.
Dadan, salah satu mitra UMKM yang menjadi peserta dalam Festival Saung Rahayat mengatakan, acara Saung Rahayat kemarin sangat meriah dan edukatif karena ada season success story dari pengusaha muda yang membuat peserta termotivasi untuk lebih baik lagi kedepannya.
“Tahun ini merupakan tahun ke-6 diadakannya Festival Saung Rahayat. Setelah tahun 2021 dilaksanakan secara daring, dampak pandemi masih juga dirasakan hingga Festival Saung Rahayat tahun ini masih harus dilaksanakan secara daring,” ujarnya.
Padahal, kata Dadan, di tahun-tahun sebelumnya, Festival Saung Rahayat diadakan secara langsung ditengah masyarakat, yaitu di alun-alun lokasi kegiatan KKN. Disana mitra UMKM bersama dengan kelompok mahasiswa memamerkan dan menjajakan produk-produk dan jasa yang telah bersama-sama mereka kembangkan selama 6 bulan kegiatan KKN berlangsung.
Sebagai gantinya, pada Festival Saung Rahayat kali ini, terdapat sesi belanja online dengan katalog interaktif. Pada katalog interaktif tersebut, ditampilkan ratusan produk hasil pengembangan produk mitra UMKM. Sehingga para peserta dan tamu undangan juga dapat tetap melihat hasil kerja keras mahasiswa dan dapat membeli produknya secara online melalui bit.ly/KatalogInteraktif. (Abel)
