banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
Berita  

Krisis Sarjana Menganggur: Saat Negara Lalai, Islam Hadir dengan Solusi

Oleh: Widdiya Permata Sari

(Komunitas Muslimah Perindu Surga)

banner 728x250

IMF (International Monetary Fund) melaporkan bahwa peringkat tertinggi pengangguran di tahun 2024 untuk wilayah Asia Tenggara atau ASEAN ditempati oleh Indonesia. (Detik.com 03/05/2025)

Mirisnya para pengangguran tersebut merupakan lulusan sarjana terdidik dan diploma. Seperti halnya yang dilaporkan oleh BPS. Badan Pusat Statistik menunjukkan trend yang begitu mencemaskan. Dikarenakan pada tahun 2014, jumlah pengangguran bergelar sarjana tercatat sebanyak 495.143 orang. Angka ini menunjukan bahwa pengangguran melonjak drastis menjadi 981.203 orang pada tahun 2020. Meskipun sempat turun menjadi 842.378 orang di tahun 2024. Jumlah tersebut tetap saja tergolong sangat tinggi. (cnbcindonesia, 01/05/2024)

Dari semua data tersebut terlihat jelas menunjukan bahwa adanya ketidakseimbangan jumlah lapangan pekerjaan dengan jumlah tenaga yang siap untuk bekerja setiap tahunnya. Bahkan para sarjana maupun diploma itu agar bisa bertahan hidup ada diantara mereka yang terpaksa banting setir diantaranya menjadi pembantu rumah tangga, sopir, office boy bahkan menjadi pengasuh anak.

Mereka begitu terpaksa mengambil pekerjaan tersebut di tengah-tengah minimnya lapangan pekerjaan saat ini. Apalagi ketersediaannya sangatlah berkaitan erat dengan sistem ekonomi yang diterapkan oleh sebuah negara.

Sementara di negeri ini sistem ekonomi berbasis kapitalisme begitu menancap kuat dengan didasari bukti berupa investasi, kapitalisasi, dan privatisasi selalu menjadi acuan dalam merancang roda ekonomi termasuk dalam menciptakan lapangan pekerjaan, yang mengakibatkan kebutuhan pasar industri menjadi faktor utama dalam penyerapan tenaga kerja.

Sementara dalam sistem kapitalisme, sebuah industri bertumpu pada profit oriented. Yang mana pekerja dipandang hanya sebagai faktor produksi yang biayanya bisa dengan mudah ditekan seminimal mungkin. Sehingga ketika ekonomi global tidak stabil, industri down hingga collaps, bahkan glombang phk tidak bisa terhindarkan sehingga para pengangguran meningkat.

Belum lagi sumber daya alam kita yang seharusnya dikelola untuk kepentingan bangsa, namun malah dikuasai oleh pihak asing dengan dalih investasi. Padahal sudah jelas semua itu merupakan privatisasi sumber daya alam yang sejatinya akan jelas-jelas melemahkan perekonomian rakyat. Fakta inilah yang mengakibatkan angka pengangguran di negeri kita semakin tinggi dan kapitalisasi pemilik modal di sektor-sektor vital yang menyerap tenaga kerja semakin berkuasa.

Sangat berbeda dengan Islam. Islam bukan hanya sebuah agama, tetapi juga merupakan pedoman hidup. Artinya, ajaran Islam tidak sebatas mengatur ibadah mahdhah (ibadah yang berkaitan langsung dengan Allah), seperti salat, puasa, zakat, dan haji. Lebih dari itu, Islam juga mencakup seluruh aspek kehidupan, mulai dari pembentukan akhlak, hingga hal-hal seperti makanan, minuman, dan cara berpakaian.

Selain itu, Islam juga mengatur hubungan antar sesama manusia dalam berbagai bidang seperti pergaulan sosial, hukum, politik, perekonomian, dan sebagainya.

Untuk mengatasi permasalahan pengangguran, langkah awal yang dapat diambil adalah dengan memperbaiki sistem pendidikan. Dalam pandangan Islam, pendidikan merupakan tanggung jawab negara yang harus diberikan secara optimal kepada seluruh masyarakat, dengan biaya gratis dan kualitas yang baik. Landasan utama pendidikan dalam Islam adalah akidah. Pendidikan bertujuan membentuk karakter individu yang berkepribadian Islam. Dengan demikian, cara berpikir dan sikap hidup setiap individu akan senantiasa didasarkan pada akidah Islam. Di samping itu, individu juga diarahkan untuk menguasai keterampilan lunak (soft skills) dan keterampilan teknis (hard skills), serta memiliki kemampuan menciptakan lapangan pekerjaan.

Selanjutnya, ajaran Islam menjamin bahwa setiap kepala keluarga memiliki pekerjaan. Dalam sistem Islam, negara memiliki tanggung jawab besar terhadap kesejahteraan warganya agar kebutuhannya terpenuhi. Islam mendorong terciptanya lapangan kerja seluas mungkin, terutama untuk para suami yang memiliki tanggung jawab menafkahi keluarga mereka.

Sebagai contoh, kita bisa melihat Indonesia. Negara ini dikaruniai sumber daya alam yang sangat melimpah. Apabila aturan-aturan Islam diterapkan sebagai pedoman dalam mengelola kehidupan, maka kekayaan alam tersebut akan dimanfaatkan secara optimal dan hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh rakyat.

Ketika Islam dijadikan sebagai sistem hidup, maka tidak akan ada praktik penyerahan pengelolaan dan penguasaan sumber daya alam kepada segelintir individu atau pemilik modal. Sebab, dalam Islam, para pemimpin menyadari bahwa mereka adalah pelayan masyarakat yang memegang amanah besar. Mereka paham bahwa segala tanggung jawab itu kelak akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah.


banner 336x280
banner 336x280

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!