Bingkaiwarta, JALAKSANA – Dalam rangka monitoring dan evaluasi (Monev) Pelayanan Kesehatan Tradisional, Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan menerima kunjungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yakni Direktorat Jenderal Kesmas Rianingsing dan Anindita Yuda Pramesi, di Griya Sehat Kuningan, Jl. Raya Jalaksana (Samping Koramil Jalaksana), Kamis (21/3/2024).
Kunjungan Kemenkes tersebut diterima secara langsung oleh Penjabat Bupati Kuningan, Dr. Drs. H. Raden Iip Hidajat dan Kepala Dinas Kesehatan, dr. Hj. Susi Lusiyanti.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan, dr. Hj. Susi Lusiyanti menuturkan, monitoring dan evalusi ini terkait pelayanan kesehatan tradisional melalui Fasilitas Griya Sehat yang ada di Kabupaten Kuningan, yang telah didirikan pada tanggal 3 Mei 2023.
“Griya sehat adalah fasilitas pelayanan kesehatan tradisional yang menyelenggarakan perawatan dan pengobatan tradisional komplementer oleh tenaga kesehatan,” tutur Susi.
Menurut Susi, pelayanan kesehatan tradisional sebenarnya bukan hanya griya sehat. Peran pemerintah untuk pembinaan, pengawasan dan perizinan penyehat tradisional di masyarakat yang sekarang banyak bermunculan. Itu yang harus di bina secara lintas sektor, bukan hanya kesehatan, tapi juga peran dari yang lainnya. Sehingga masyarakat yang menggunakan jasa mereka untuk kesehatan bisa lebih terjamin keamanannya.
Di Indonesia, kata Susi, Griya sehat yang dimiliki Pemerintah Daerah baru ada 16 tempat yang tersebar di beberapa Provinsi. Dimana Kabupaten Kuningan merupakan satu-satunya Kabupaten/Kota di Jawa Barat yang memiliki Griya sehat.
“Adapun pelayanan yang dilaksanakan di Griya Sehat Kabupaten Kuningan ini, yaitu Akupuncture, Akupressure, Pijat Baduta, Bekam, Terapi Olah Energi, Baby Spa, Edukasi mengenai pengobatan herbal dan Pembuatan ramuan,” ujarnya.
Lebih lanjut Susi menjelaskan, selama tahun 2023, pelayanan di Griya Sehat mendapat kunjungan sebanyak 470 orang, diantaranya adalah pemberian ramuan jamu kepada anggota Polsek, Koramil dan petugas serta pengunjung Kantor Pos sebanyak 336 orang.
“Sedangkan untuk masyarakat yang langsung datang ke Griya sehat mendapatkan pelayanan akupuncture, akupressure, pijat baduta, bekam, terapi olah energi dan edukasi mengenai pengobatan herbal sebanyak 139 orang. Sementara untuk pelayanan Baby Spa belum ada peminat,” jelas Susi.
Dengan anggaran yang terbatas, lanjut Susi, di tahun 2023 sebesar 50 juta yang di refocusing menjadi 40 juta dan di tahun 2024 mendapat anggaran sebesar 50 juta. “Anggaran ini hanya untuk administrasi Griya Sehat (pembuatan map rekam medis pasien), pembelian ramuan simplisia untuk pembuatan jamu dan uang transport petugas,” imbuhnya.
Dengan demikian, Susi berharap Griya Sehat di Kabupaten Kuningan bisa segera sesuai standar dan menjadi ikon di Kabupaten Kuningan.
Ditempat yang sama, Penjabat Bupati Kuningan, Iip hidajat mengatakan, bahwa saat ini pelayanan kesehatan tradisional semakin diminati masyarakat Indonesia.
“Data dari riskesdas tahun 2018 sebanyak 44,30% masyarakat Indonesia telah memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional. Guna mendukung hal tersebut, salah satu terobosan yang dapat dilakukan adalah dengan penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan tradisional yang selanjutnya disebut Griya sehat,” terang Iip.
Iip berharap, ke depan dengan kehadiran Monev dari Kemenkes RI maupun Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, akan ada bantuan sarana, prasarana juga tenaga kesehatan tradisional.
“Bahkan saya berharap lebih banyak lagi tenaga kesehatan di Kabupaten Kuningan yang di prioritaskan untuk mengikuti pelatihan kesehatan tradisional sehingga keberlangsungan Griya Sehat di Kabupaten Kuningan lebih terjamin dan berkesinambungan. Kami mohon bantuan sarpras yang semakin mendukung dan mensukseskan penyelenggaran kesehatan tradisional ke depan,” harap Iip.
Dirjen Kesmas Kemenkes RI, Rianingsih mengucapkan terimakasih atas inisiasi dari Pemda Kuningan melalui Dinas Kesehatan karena telah menghadirkan Griya Sehat pertama di Provinsi Jawa Barat.
“Terima kasih kami ucapkan atas upaya dan wujud dukungan Pemerintah Kabupaten Kuningan atas transformasi kesehatan di Indonesia sehingga mendirikan Griya Sehat pertama di jawa Barat diantara 16 Griya sehat yang ada di seluruh Indonesia,” ungkap Rianingsih.
Rianingsih pun berharap Griya Sehat di Kuningan ini dapat menjadi percontohan di Kabupaten/Kota lain yang akan mendirikan klinik kesehatan tradisional serupa.
“Semoga Griya Sehat Kuningan ini dapat menjadi contoh bagi Kabupaten Kota lain yang ingin mendirikan klinik serupa. Harapannya adalah pemenuhan kualitas tenaga kesehatan agar dapat semakin baik dengan pelayanan kesehatan tradisional yang semakin beragam,” pungkasnya. (Abel)