Bingkaiwarta, CILIMUS – Ratusan peserta dari 4 kabupaten (Cirebon, Sumedang, Majalengka, dan Subang) di acara Sosialisasi Bantuan dari Biro Keuangan Sekjen Kemendikbud RI Tahun 2021, kecewa. Pasalnya, bantuan yang ditawarkan oleh oknum Biro Keuangan Kemendikbud tersebut, palsu alias bodong.
Asep, Kepala Sekolah SD dari Sumedang menuturkan, Ia datang bersama rekan rekan seprofesinya dari Sumedang dengan menggunakan mobil elf. Tak menyangka sedikitpun kalau acara ini ternyata bodong.
“Semuanya 200 orang dari Sumedang. Saya dapat info dari teman teman. Saya lagi sakit. Ini juga maksain datang. Dapat undangan melalui operator sekolah,” tuturnya kepada bingkaiwarta.co.id. usai acara di Hotel Ayong, Kamis (23/12/2021) sore.

Dikatakan Asep, Ia bersama rombongan masuk di gelombang kedua. Dijadwalkan pukul 16.00 WIB akan mendapat pemaparan tentang sosialisasi tersebut. Namun, lama tak kunjung dimulai akhirnya mendapat informasi dari koordinatornya bahwa acara ini tidak resmi. Tak memiliki ijin. Dan, bodong. Sontak saja mereka kaget dan langsung meninggalkan aula.
“Selama di ruangan tidak ada penjelasan apa apa dari Kemendikbud. Makanya kami semua keluar setelah mendapat informasi dari koordinator atau penangggung jawab dari Sumedang. Jelas kecewa. Tapi ya mau gimana lagi,” ungkapnya.
Saat ditanya siapa panitia penyelenggara disini, Ia menjawab tidak tahu, “Makanya saya tidak ikut makan, karena kasian siapa yang mau bayar. Soal nominal yang ditawarkan pun belum ada penjelasan. Saya ikut datang kesini barangkali dapat bantuan,” ujarnya.
Lain halnya dengan Meli Kepala Sekolah PAUD dari Losari. Ia mengatakan, sosialisasi ini diikuti oleh para kepala sekolah PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan Yayasan. Ia datang di gelombang pertama. Sekitar pukul 13.30 WIB mendapat penjelasan dari Kemendikbud. “Katanya sih mau dikasih bantuan dari kemendikbud, makanya saya datang. Iya, ada MoU nya juga.Tidak semua yang datang dapat bantuan. Infonya sih 3 minggu cair melalui nomor rekening,” sebutnya.
Dari informasi yang dihimpun bingkaiwarta.co.id, ada beberapa peserta yang sudah mengeluarkan uang dengan jumlah yang variatif. Mulai dari 3 sampai 5 juta. Dan, nominal yang akan didapat pun berjenjang.
Diakui Meli, dirinya belum mengeluarkan uang. Tapi Ia berharap dapat bantuan tersebut, sehingga bisa melengkapi sarana dan prasarana sekolahnya. (Abel Kiranti)
