banner 728x250
banner 728x250 banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250

banner 728x250

Pemdes Kertayasa Canangkan Program “Yuni Sarah”

banner 120x600

Bingkaiwarta, SINDANGAGUNG – Pemerintah Desa Kertayasa bersama para kader posyandu sebagai mitra pembangunan desa menyusun perencanaan dan pelaksanaan serta meningkatkan pelayanan masyarakat desa.

“Dalam penanganan dan pengelolaan sampah, Kami membentuk program yang bernama “YUNI SARAH” kepanjangan dari Yuk Nikmati Sampah Menjadi Rupiah,” kata Kepala Desa Kertayasa, Arief Amarudin kepada bingkaiwarta.co.id, Selasa (7/2/2023).

banner 336x280
banner 336x280
banner 336x280
banner 336x280

Dalam hal ini, masyarakat berperan dan berpartisipasi dalam memilah sampah rumah tangga dan kader posyandu mengelola sampah. Upaya perkembangan dan pengelolaan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).

“Saat ini posyandu tidak hanya berfungsi sebagai sarana dalam upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM), namun telah bertransformasi menjadi salah satu Lembaga Kemasyarakatan Desa / Kelurahan (LKD/K),” katanya.

Posyandu berfungsi sebagai wadah partisipasi masyarakat, sebagai mitra Pemerintah Desa, ikut serta dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan, serta meningkatkan pelayanan masyarakat desa.

Sementara itu, Ketua PKK Desa Kertayasa, Eva Nur Lathifah mengatakan, bahwa kegiatan Posyandu saat ini selain melaksanakan kegiatan kesehatan antara lain pelayanan KIA, Gizi, PHBS dll, juga melaksanakan kegiatan integrasi  pelayanan sosial dasar lainnya antara lain :

“Pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan, percepatan penganekaragaman konsumsi pangan, peningkatan ekonomi keluarga,” ujarnya.

Pengintegrasian layanan sosial dasar di Posyandu adalah suatu upaya mensinergikan berbagai layanan yang dibutuhkan masyarakat.

Pengolahan sampah yang dilakukan oleh Kader Posyandu merupakan Implementasi Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Posyandu dalam upaya pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan.

“Sekaligus peningkatan ekonomi keluarga, ketahanan pangan keluarga dan kesejahteraan sosial dalam upaya pengingkatan dan pengembangan pemberdayaan masyarakat,” imbuhnya.

Ia menyebut, yang menjadi permasalahan sampah saat ini adalah adanya pandangan masyarakat terhadap sampah yang keliru,
Perilaku masyarakat yang tidak ramah lingkungan dan alam, Sikap permisif masyarakat pada “Kejahatan Lingkungan”.

“Selain itu juga, minimnya fasilitas untuk simpan, apalagi olah sampah. Kedua, industrialisasi diberbagai sektor kehidupan menjadi mesin penghasil sampah, rendahnya literasi masyarakat dalam penanggulangan sampah dan hampir punahnya ekosistem penanggulangan sampah berbasis kearifan lokal,” jelasnya.

Adapun potensi penanganan sampah saat ini, kata Eva, munculnya kembali trend cinta kearifan lokal. Lalu literasi tentang sampah bernilai ekonomi tinggi dan kesepakatan global tentang esehatan lingkungan serta adanya kebijakan pemerintah yang berpihak pada penanggulangan sampah berbasis komunitas.

“Dalam upaya penanganan sampah ini diperlukan langkah solutif dan inovatif dengan melibatkan partisipasi masyarakat,” pungkasnya. (Abel)


banner 336x280
banner 336x280

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!