Bingkaiwarta, KUNINGAN — Masyarakat Kabupaten Kuningan diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap modus penipuan yang mengatasnamakan Hj. Tuti Andriani, S.H., M.Kn., selaku Wakil Bupati Kuningan. Baru-baru ini beredar pesan melalui aplikasi WhatsApp dari nomor 0812-3426-3782 dengan akun WhatsApp Business yang mengklaim sebagai Hj. Tuti Andriani dan menawarkan bantuan donasi kepada tempat ibadah.
Dalam pesan tersebut, pelaku memperkenalkan diri sebagai Wakil Bupati Kuningan dan menyampaikan niat untuk memberikan bantuan dana dari Pemerintah Kabupaten Kuningan. Pelaku juga meminta data pribadi dan informasi penerima dengan dalih pendataan calon penerima bantuan.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kuningan, Drs. H. Ucu Suryana, M.Si., melalui Kabid Informasi dan Komunikasi Publik (IKP), Anwar Nasihin, S.Kom., M.Si., menegaskan bahwa informasi tersebut adalah tidak benar alias hoaks.
“Kami pastikan bahwa Ibu Wakil Bupati Kuningan tidak pernah menghubungi masyarakat secara langsung untuk keperluan pendistribusian bantuan. Semua program bantuan resmi selalu melalui prosedur dan mekanisme yang berlaku sesuai ketentuan pemerintah daerah,” tegas Anwar saat dikonfirmasi, Rabu (21/5/2025).
Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Diskominfo mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap berbagai modus penipuan digital yang mencatut nama pejabat pemerintah. Bila menerima pesan serupa, masyarakat diminta untuk segera melakukan konfirmasi kepada pihak berwenang atau melaporkannya melalui kanal pengaduan resmi.
“Jangan mudah percaya dengan pesan dari nomor tidak dikenal, apalagi yang meminta data pribadi atau menawarkan bantuan dengan syarat tertentu. Segera laporkan ke pihak berwajib,” tambah Anwar.
Untuk pengaduan dan klarifikasi informasi, masyarakat dapat mengakses kanal resmi Pemkab Kuningan, salah satunya melalui akun Instagram @kuningansaberhoaks.
Mari bersama menjadi masyarakat yang waspada dan cerdas dalam menyikapi informasi digital, serta turut berperan dalam memutus rantai penyebaran hoaks dan penipuan. (Abel)
