Bingkaiwarta, CIREBON — Ratusan sapi yang dipelihara Unit Pelaksana Teknis Balai Pengembangan Ternak Potong (UPT BPTP) Kota Cirebon rutin periksa kesehatan sapi ke posyandu.
Kepala UPT BPTP Astrid Yunita, menjuluki pemeriksaan rutin yang diselenggarakan setiap dua minggu sekali ini dengan sebutan “Posyandu Sapi”.
Layaknya posyandu pada umumnya, sapi yang datang untuk mengikuti kegiatan ini dicek sejumlah rangkaian pemeriksaan kesehatan, termasuk pemberian vitamin.
“Kita melakukan kegiatan penimbangan setiap bulan untuk mengetahui berat badan sapi, usia penimbangan kita mulai dari usia pedet atau sapi baru lahir hingga dewasa itu kita samakan,” katanya, Selasa (12/12/2023).
Saat posyandu berlangsung, para sapi digiring satu persatu menuju alat timbangan yang sudah disediakan, lalu di sana sudah ada petugas yang siaga membuka tutup pintu agar sapi bisa masuk dan siap ditimbang.
Seorang petugas juga siap mencatat hasil timbangan berat badan sapi dan seorang dokter lainnya yang ikut berjaga, menyuntikkan vitamin maupun obat-obatan yang diperlukan.
“Hasil penimbanganya kita evaluasi setiap bulan tercatat apakah berat badannya naik atau turun, begitu juga pemberian suntik vitamin,” jelasnya.
Jumlah sapi yang ada di UPT BPTP Kota Cirebon sebanyak 115 ekor sapi, seluruhnya dipastikan mendapat pelayanan kesehatan yang sama.
“Seluruh sapi yang diperiksa baik sapi betina kondisi hamil maupun sapi jantan, seluruhnya diperiksa,” ujarnya.
Terlebih saat ditemukan sapi terkena virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), LSD atau Lato-lato yang menjangkit pada sapi ternak.
Pihaknya akan lebih masif menyuntikkan vaksin dan pemberian dosis vitamin yang berbeda.
“Kita benar-benar masih mengantisipasi penyakit itu, karena memang beberapa sapi masih terkena LSD tapi sudah tidak menular karena sudah diberikan vaksin,” ulasnya.
Selain posyandu yang diadakan di UPT BPTP, pihaknya juga sering memberikan pelayanan terpadu terhadap kesehatan sapi ternak kepada masyarakat. (SLE)