Bingkaiwarta, KUNINGAN – Merasa terus dituding menjadi subjek pengrebekan, atas dugaan perselingkuhan dengan istri orang lain, yang viral dalam sebuah media, akhirnya Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Kabupaten Kuningan, Rudi Idham Malik, angkat bicara.
“Saya diam, ternyata salah. Seperti dimanfaatkan, ada yang mempolitisasi,” ujar Rudi Idham Malik, kepada bingkaiwarta.co.id, Rabu (15/1/2025).
Dalam penuturannya, Rudi membantah keras terjadi penggrebekan, seperti diberitakan salah satu media. Sumbernya dari Edi, suami L, sama sekali tidak ada di lokasi. Edi hanya mengakui informasi penggrebekan dari istrinya K. Padahal di lokasi, hanya ada dirinya, L dan K.
“Tidak ada itu pengrebekan,” tandas Rudi.
Parahnya lagi, pemberitaan media level Nasional itu, kembali tidak valid, mengada-ngada, bahkan memfitnah dirinya bersama L tengah dalam kondisi telanjang, tanpa busana di dalam mobil.
“Lagi-lagi sumber media itu hanya dari saudara Edi, yang samasekali tidak ada di lokasi. Yang di lokasi, hanya ada L dan K istri saya, tentu tahu persis, saya bersama L, berpakaian sopan biasa. Posisi duduk pun, saya di depan, L di belakang. Fitnah lagi itu,” jelas Rudi, kesal.
Dia berpikir fitnahnya cukup disitu. Ternyata, media itupun memposting content video fitnah besar lagi dalam media sosialnya, bahwa Ia bersama L telah berhubungan intim juga dalam mobil, di Halaman Mesjid Agung Desa Ancaran. Dalam videonya, hanya mengambil fokus kosong lingkungan masjid. Tanpa ada sumber, apalagi bukti. Foto yang dipasang media itupun, bukan photo mobilnya, tapi photo ilustrasi yang mungkin diambil dari google.
“Saya tidak mengerti dengan tudingan media tersebut, yang tidak berdasar. Melihat postingan media itu, seolah menuding saya bersama L telah menodai lingkungan masjid,” ujarnya.
Tidak hanya membuat Rudi marah. Ternyata Lurah Desa Ancaran, Karang Taruna, sampai warga juga mempertanyakan maksud fitnah keji media itu.
Ia mendapat koordinasi Lurah Ancaran, yang menginginkan wartawan media itu datang ke desa untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan warga, tetapi tidak kunjung datang.
“Kami tunggu niat baik media itu, terutama wartawannya, untuk mempertanggungjawabkan karya fitnahnya di ruang publik. Bukan hanya merugikan saya, keluarga saya, partai saya, tapi juga warga Desa Ancaran. Karena tidak pernah ada kejadian, yang dituduhkan media itu,” kata Rudi.
Atas dasar fitnah media tersebut, hingga sikap Edi, yang membabi buta untuk benar-benar menjatuhkannya, sekaligus menjatuhkan partai, Rudi akan mengambil sikap tegas. Ia mengaku telah mendelegasikan persoalan ini kepada kuasa hukum agar fitnah-fitnah keji ini, bisa diproses hukum.
“Nanti kuasa hukum, yang tangani,” katanya.
Terkait Badan Kehormatan (BK) DPRD juga sudah dikoordnasikan, termasuk tabayun DPC PKB Kuningan kepada dirinya, sudah berjalan baik komunikatif. Ia bersyukur dewan syuro, DPC bersama jajaran memahami arah fitnah itu.
Seperti diketahui, tersebar video Edi, yang direkam salah satu media, video live medsos media tersebut, menceritakan perselingkuhan istrinya dengan anggota DPRD Kuningan. Bahkan Edi menceritakan, bahwa keduanya pernah kena grebek tanpa busana, di dalam mobil. Informasi itu didapat Edi dari istrinya anggota DPRD terkait.
Cerita Edi yang belum bisa dipastikan kebenarannya itupun, dijadikan narasi berita oleh media online tersebut, dengan isu utama penggrebekan. Sebab menyangkut Anggota DPRD Kuningan, berita dan video Edi dalam medsos media itupun, viral.
Ditambah muncul content video dalam medsos media yang sama, bahwa juga telah terjadi penggrebekan Anggota DPRD Kuningan dengan L, dalam mobil, yang diparkir di halaman masjid Desa Ancaran. Dimana content video media tersebut, membuat marah Rudi Idham Malik sebagai Anggota DPRD tertuduh, warga dan para tokoh Desa Ancaran kepada media itu. (Abel)