Bingkaiwarta, BANDUNG – Percepatan pengisian jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) definitif di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, sangat penting. Dimana proses pengisian jabatan ini telah memasuki tahap akhir, yakni pengusulan nama calon ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Demikian disampaikan Akademisi Ilmu Politik Universitas Padjadjaran, Firman Manan, M.A, Jumat (17/1/2025). Menurutnya, keberadaan Sekda definitif sangat strategis dalam mendukung kinerja kepala daerah maupun penjabat (Pj) kepala daerah.
Peran utama Sekda meliputi penyusunan kebijakan, koordinasi pelaksanaan tugas perangkat daerah, pelayanan administratif, dan pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Tanpa Sekda definitif, pengelolaan birokrasi berpotensi terganggu, sehingga memengaruhi optimalisasi kinerja pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” jelasnya.
Dia menekankan bahwa kondisi ini menjadi semakin krusial mengingat kepala daerah terpilih baru akan dilantik pada Maret 2025. Dalam masa transisi tersebut, keberadaan Sekda definitif dinilai penting untuk menjaga stabilitas dan kelancaran pemerintahan daerah.
“Sekda definitif akan membantu memastikan proses transisi kepemimpinan daerah berjalan lebih baik,” imbuhnya.
Proses pengisian jabatan Sekda, yang telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan, diharapkan segera rampung agar roda pemerintahan daerah dapat beroperasi secara efektif di tengah berbagai tantangan pelayanan publik.
Sebelumnya, Pj Bupati Kuningan Agus Toyib Agus menyebutkan bahwa pihaknya telah mengajukan laporan hasil open bidding Sekda kepada Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Proses open bidding sudah dilaporkan ke BKN dan Kemendagri. Sekarang kita tinggal menunggu keputusan Menteri Dalam Negeri, apakah hasil tersebut akan ditetapkan atau ditunda hingga bupati baru dilantik,” jelas Agus usai menyaksikan pertandingan sepakbola Pesik Kuningan, kemarin.
Sekedar informasi Berdasarkan Pengumuman Panitia Seleksi (Pansel) Nomor :8201 24/Pansel tertanggal 31 Oktober 2024, dari 12 pejabat Eselon II yang mengikuti OB termasuk dari lingkup Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI), muncul 3 nama yang memiliki nilai paling unggul.
H. Asep Taufik Rohman sebesar 84,67, Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) yang pernah menjadi Kepala Bagian Umum Setda, Guruh Irawan Zulkarnaen 84,65 serta Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda, H. Toni Kusumanto. (Abel)