Bingkaiwarta, KUNINGAN – Aksi walk out (WO) hingga membanting meja rapat oleh anggota dewan dari Fraksi Gerindra dalam acara Rapat paripurna internal perubahan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPRD Kabupaten Kuningan, yang digelar pada Rabu (6/4/2022), terus menuai kritikan.
Kendati kejadian tersebut ada yang menilai sebagai dinamika politik, namun tidak berlebihan ada pula yang menyimpulkan dinamika yang berlebihan dan terlalu osional. Terlebih kejadian membalikan meja tersebut terjadi pada bulan Suci Ramadhan.
Pengamat politik Kuningan, Sudjarwo atau akrab disapa Mang Ewo menilai kejadian tersebut sangat memprihatinkan. Menurutnya, kejadian membalikan meja bukan dalam rangka memperjuang nasib rakyat yang terkait dengan urusan rakyat yang saat ini sedang dilanda berbagai kesusahan, dampak dari melonjaknya harga kebutuhan pokok.
Dikatakan Mang Ewo, jika aksi yang dilakukan oleh Ketua Fraksi Gerindra-Bintang dalam memperjuangkan nasib rakyat, dipastikan akan menuai empati dan simpati dari masyarakat. Karena apa yang dilakukan disinyalir didasari kepentingan yang tidak bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat.
“Dikhawatirkan apa yang dilakukan oleh Ketua F-Gerindra Bintang, akan berbuah tidak sesuai harapan,” ujarnya kepada bingkaiwarta.co.id, Kamis (7/4/2022).
Ia menegaskan, kalaupun dalam sisa “pengabdiannya” Fraksi Gerindra Bintang dan Fraksi PAN mengambil sikap oposisi di Parlemen Daerah (DPRD) dengan jumlah 13 kursi, dipastikan tidak akan dapat mengganggu setiap keputusan Legislatif (DPRD) termasuk keputusan yang membutuhkan 2/3 suara. (Abel)
