Bingkaiwarta, KUNINGAN – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kuningan mencatatkan raihan membanggakan dalam hasil survei evaluasi 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Kuningan yang dilakukan oleh lembaga riset independen, Jamparing Research (JR). Disdikbud tercatat sebagai satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dengan tingkat kepuasan publik tertinggi, mencapai 81,3 persen.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Disdikbud Kabupaten Kuningan, U Kusmana S.Sos., M.Si., menyampaikan apresiasi atas kepercayaan masyarakat terhadap kinerja sektor pendidikan. Ia menilai capaian ini bukan semata keberhasilan struktural instansi, melainkan buah dari sinergi seluruh elemen pendidikan.
“Saya selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan beserta seluruh jajaran menyampaikan rasa syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kepercayaan masyarakat kepada Disdikbud,” ujar U Kusmana, yang akrab disapa Uu, kepada bingkaiwarta.co.id, Minggu (1/6/2025).
Menurutnya, tingginya tingkat kepuasan ini merupakan hasil dari kerja keras kolektif semua pihak, mulai dari guru, kepala sekolah, pengawas, korwil, penilik, tenaga kependidikan, hingga mitra pendidikan dan orang tua peserta didik.
“Ini bukan semata keberhasilan dinas secara struktural. Ini adalah kerja bersama semua unsur pendidikan yang terus mendorong perubahan positif,” jelasnya.
Uu menegaskan, raihan kepuasan publik tersebut bukan titik akhir, melainkan awal dari tanggung jawab yang lebih besar dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan di Kabupaten Kuningan. Ia berkomitmen untuk terus melakukan pembenahan dan inovasi demi kemajuan pendidikan yang lebih merata dan berdampak luas.
“Pendidikan tidak boleh berhenti berkembang. Kami berkomitmen membawa Kuningan menjadi kabupaten unggul dalam bidang pendidikan, bukan hanya di aspek administratif, tetapi juga secara kualitas dan kontribusi nyata terhadap generasi mendatang,” tegasnya.
Ia pun mengakui masih terdapat sejumlah tantangan yang perlu dihadapi ke depan. Mulai dari peningkatan literasi dan numerasi, penguatan karakter peserta didik, pemerataan akses pendidikan, hingga percepatan transformasi digital di lingkungan sekolah.
“Kami akan terus bekerja keras, berinovasi, dan menjalin kolaborasi lintas sektor untuk menjawab harapan masyarakat yang semakin tinggi. Kepuasan publik harus tercermin dalam peningkatan mutu pembelajaran, prestasi peserta didik, serta suasana sekolah yang nyaman dan menyenangkan,” pungkasnya. (Abel)














