Bingkaiwarta, KUNINGAN – Hari Pers Nasional (HPN) 9 Februari 2025 adalah momentum yang tepat untuk merenungkan kedudukan pers di tengah tantangan teknologi yang semakin cepat dan dinamis. Pers, sebagai pilar keempat demokrasi, memiliki peran krusial dalam memberikan informasi yang akurat, mendidik masyarakat, serta mengawasi jalannya pemerintahan dan kehidupan sosial.
Demikian hal tersebut disampaikan jurnalis Mumuh Muhyiddin SH. Di era teknologi canggih seperti sekarang ini, kata Mumuh, pers menghadapi tantangan besar. Kemajuan teknologi telah membawa perubahan signifikan dalam cara masyarakat mengakses dan mengonsumsi informasi.
Media sosial, platform digital, dan teknologi kecerdasan buatan telah mengubah lanskap jurnalistik. Di satu sisi, teknologi memberikan peluang bagi pers untuk mencapai audiens yang lebih luas dan menyampaikan berita secara lebih cepat dan interaktif. Di sisi lain, teknologi juga membawa ancaman seperti penyebaran informasi palsu (hoaks), penurunan kepercayaan publik terhadap media, dan tantangan dalam menjaga independensi serta kualitas jurnalistik.
Dalam menghadapi tantangan ini, menurut Mumuh, pers dituntut untuk terus beradaptasi dan mengembangkan kemampuan jurnalistik yang relevan dengan zaman. Inovasi dalam jurnalisme digital, penggunaan teknologi untuk verifikasi informasi, dan kolaborasi antara media tradisional dan platform digital menjadi kunci untuk menjaga keberlanjutan dan kredibilitas pers.
Selain itu, pers juga perlu memainkan peran aktif dalam mendidik masyarakat tentang literasi media dan pentingnya memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya.
“Pada peringatan Hari Pers Nasional tahun 2025 ini, mari kita apresiasi dan dukung peran pers dalam menjaga integritas, objektivitas, dan independensi jurnalistik. Pers yang kuat dan adaptif adalah fondasi demokrasi yang sehat dan masyarakat yang lebih cerdas. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, pers akan terus menjadi kekuatan utama dalam menyuarakan kebenaran dan melawan disinformasi di tengah tantangan teknologi yang semakin kompleks,” ungkap Mumuh yang juga advokat teknologi informasi Indonesia itu, dalam keterangannya, Minggu (9/2/2025).
Meskipun saat ini ada tantangan berat yang dihadapi oleh para insan pers dan perusahaan media di Indonesia, termasuk perusahaan media lokal di Kabupaten Kuningan, lanjut Mumuh, peranan penting pers bagi kehidupan berdemokrasi sangatlah diperlukan. Betapa tidak, keberlangsungan pemerintahan, dunia usaha, kehidupan sosial dan lain sebagainya, dapat tersampaikan melalui informasi yang disebarkan pers dalam bentuk produk jurnalistik.
“Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat. Maka dari itu, peran pers harus dapat dikolaborasikan dengan kemajuan teknologi itu sendiri. Jangan sampai produk jurnalistik kalah dengan medsos, yang penting kuncinya berita atau informasi yang dibuat oleh teman-teman jurnalis itu disajikan secara berimbang dan sesuai dengan kode etik jurnalistik,” ucap Mumuh.
“Sebagai pilar keempat demokrasi, pers hingga saat ini atau sampai kapanpun akan menjadi penyeimbang dalam kehidupan berdemokrasi. Jika persnya kuat dan dapat menyajikan produk jurnalistik yang dapat dipertanggungjawabkan, maka saya yakin demokrasi yang sedang kita elu-elukan ini akan berjalan dengan sehat,” imbuhnya.
Terakhir, Mumuh yang juga Ketua Karang Taruna Kabupaten Kuningan ini mengajak masyarakat di Kabupaten Kuningan khususnya untuk bijak dalam membaca dan menelah pemberitaan yang disajikan oleh media. Begitu pula terhadap para jurnalis, Ia mengajak untuk senantiasa menyajikan tulisan sebagai informasi publik dengan karakter jurnalistik sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
“Semoga peranan pers di tengah persaingan ketat dan kemajuan teknologi yang semakin pesat ini menjadikan langkah semakin tegap. Tentunya ini semua guna menyongsong kehidupan berdemokrasi yang semakin kuat. Di Kuningan, dengan kepemimpinan baru Bupati dan Wakil Bupati hasil Pilkada 2024 lalu, Bapak Dian dan Ibu Tuti, semoga bisa menjalin komunikasi yang erat dengan teman-teman insan pers untuk kolaborasi membangun daerah lebih baik. Tentu saja tanpa mengenyampingkan saran dan kritik teman-teman jurnalis kepada Pemerintah Daerah,” pungkas Mumuh. (Abel)