Oleh Citra Salsabila
(Pegiat Literasi)
Beberapa pekan ini media sosial diviralkan dengan kejadian yang menggemparkan Indonesia. Ada suatu wilayah di daerah Lampung, tepatnya daerah Seputih Raman, Lampung Tengah. Kondisinya begitu parah, banyak lubang, dan benar-benar hancur. Kendaraan yang melintasi perlu berhati-hati karena banyak kubangan air.
Jalan tersebut seketika viral, ketika salah seorang mengunggah kondisi jalan tersebut ke tiktok. Tentu menjadi perbincangan yang ramai, dan mempertanyakan kemana anggaran daerah untuk perbaikan jalan. Berdasarkan data dari Pemerintah Provinsi Lampung, bahwasannya akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp750 miliar pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2023 untuk memperbaiki 14 ruas jalan yang tersebar di Provinsi Lampung yang rata-rata berada di daerah kabupaten.
Namun, hasilnya belum begitu nampak. (Cnnindonesia, 9/5/2023).
Akhirnya, Presiden Jokowi menindaklanjuti permasalahan yang ada dengan meninjau langsung jalan tersebut. Benar saja, kondisinya belum diperbaiki sepenuhnya, walaupun beberapa hari sebelumnya sempat diperbaiki. Hasilnya, perbaikan akan dilakukan mulai bulan Juni 2023 yang dianggarkan langsung dari pemerintah pusat.
Kondisi diatas bukanlah yang pertama kali terjadi. Banyak daerah, terutama pelosok yang kondisi jalanannya rusak, parah tak terkendali. Sehingga ini menjadi fenomena gunung es, yang tak pernah selesai dan masih menyimpan begitu banyak permasalahan. Sebab, pembangunan nyatanya tidak memenuhi kebutuhan masyarakat sampai ke pelosok.
Utamakan Kebutuhan Rakyat
Jalan mulus merupakan kebutuhan rakyat saat ini. Banyaknya mobilitas di luar rumah menjadikan kondisi jalan harus baik, rawan sekali jika terdapat kerusakan, karena akan mengakibatkan kecelakaan lalu lintas. Maka, sejatinya perlu perhatian lebih untuk menunjang infrastruktur di daerah terpencil.
Sebenarnya, kondisi jalan rusak tidak hanya terjadi di daerah Lampung, tetapi di daerah lain pun sama. Rusaknya jalan bisa diakibatkan cuaca yang buruk, sehingga kekuatan jalan berkurang dalam menahan beratnya kendaraan yang melaju. Atau bisa juga karena seringnya kendaraan melintasi, terutama jenis kendaraan besar, seperti truk pasir, tronton, dan sebagainya.
Maka, dari sinilah sebaiknya pemerintah sebagai pemegang kekuasaan lebih peduli dengan kondisi masyarakat, karena mereka sejatinya adalah pelayan rakyat yang berkewajiban memenuhi kebutuhan rakyat. Memiliki jalan yang mulus adalah impian semua rakyat, sebab akan memudahkan mereka dalam bertransportasi.
Dalam Islam, penguasa sebagai kepala negara akan membangun infrastruktur yang memadai, beserta kelengkapannya. Sebab, prinsipnya adalah pelayanan bagi rakyat, bukan sekadar omong kosong belaka. Sehingga perbaikan jalan harus dilakukan secara menyeluruh. Mulai dari pemilihan bahan untuk mengaspalnya dan proses pengerjaannya.
Begitu pula dengan sarana lainnya seperti lampu penerang jalan yang harus ditempatkan di semua jalan raya yang dilalui rakyat. Jangan sampai ada jalan raya tetapi tidak ada lampunya.Semua dilakukan demi kebutuhan rakyat terpenuhi. Wallahu’alam bishshawab.
