Bingkaiwarta, KUNINGAN – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang melanda Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), hingga saat ini belum usai. Minggu, sekitar pukul 18.30 WIB kembali muncul titik api di Blok Cileutik Desa Pasawahan, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana membenarkan munculnya titik api di Blok Cileutik. Setelah kemarin Sabtu 27 Agustus 2023 sekitar pukul 17.30 WIB titik api sudah kondusif di semua titik. Setelah beberapa tim dalam perjalanan balik kanan, muncul titik api di Blok Cileutik Desa Pasawahan.
“Mendapat informasi demikian, kami dari Tim BPBF langsung menelusuri serta mencoba ditangani oleh tim gabungan dari TNGC, AKAR, relawan, dan penggiat lingkungan. Dan sampai saat ini masih dalam upaya pemadaman. Untuk titik lokasi detail dan info lainnya menyusul,” kata Indra kepada awak media, Senin (28/8/2023).
Indra menjelaskan, luas wilayah yang terdampak diperkirakan lebih dari 102 hektare. Saat ini, petugas gabungan tengah melakukan map mop up (pendinginan) di sejumlah titik.
Sejak musim kemarau melanda Kuningan, BPBD Kabupaten Kuningan telah menaikan status menjadi Siaga kekeringan dan karhutla. “Kita dari awal sudah menetapkan status siaga kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan, dengan modal itu aja langkah-langkah strategis sudah bisa dilaksanakan,” jelasnya.
Terkait menaikkan status menjadi tanggap darurat, pihak BPBD akan menganalisa kondisi di lapangan. “Untuk menetapkan tanggap darurat melihat situasi dan kondisi juga, kalau dalam waktu satu, dua, tiga hari maksimal, saya pikir cukup dengan status siaga,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Kuningan H Acep Purnama mengatakan, jika api masih tidak dapat dipadamkan, ia akan mengajukan helikopter water bombing, untuk memadamkan api di kawasan TNGC.
“Kalau tidak bisa kami atasi, kami sudah menandatangani surat untuk memohon segera dipadamkan oleh heli bombing, karena angin yang cukup kencang ini yang menyebabkan,” ujarnya kepada bingkaiwarta.co.id saat dimintai keterangan usai acara Babarit, Minggu (27/8/2023).
Acep menilai terdapat unsur kesengajaan yang dilakukan oleh sejumlah orang sehingga menyebabkan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi sejak Jumat (25/8/2023).
“Kami sedang selidiki ada indikasi unsur kesengajaan dan akan saya tangkap orang-orangnya,” katanya.
Diketahui sebelumnya, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terjadi di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), pada Jumat (25/8/2023) sekitar pukul 10.30 WIB. Titik awal api terjadi di kawasan Talaga Bogo, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Kencangnya angin dan sulitnya akses menuju lokasi titik api, mengakibatkan api merambat ke kawasan hutan lainnya yang ada di TNGC. Karhutla yang terjadi di TNGC, didominasi oleh alang-alang dan kaliandra. Sehingga api mudah menyebar karena kondisinya kering dan angin yang tidak menentu, sehingga sulit untuk dipadamkan. (Abel)