Bingkaiwarta, KUNINGAN – Rapat paripurna internal perubahan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPRD Kabupaten Kuningan yang diwarnai aksi walk out (WO) hingga membanting meja rapat oleh anggota dewan, pada Rabu (6/4/2022), mendapat tanggapan beragam dari kalangan masyarakat. Salah satunya dari Ketua KNPI Kuningan, Yusuf Dandi Asih.
Sebagai generasi muda, Ia sangat menyayangkan insiden seperti itu. “Menurut diskusi saya dan kawan-kawan, anggota dewan yang dilantik 2018-2019 sudah langsung ramai terkait AKD. Hampir 3 bulan lebih tidak selesai. Saya juga sempat berdiskusi dengan beberapa tokoh. Sangat disayangkan tidak ada aksi banting meja, tendang meja, banting kursi, banting diri, atau tutup muka ketika masyarakat teriak,” ujar Yusuf kepada bingkaiwarta.co.id, Kamis (7/4/2022).
Menurutnya, beberapa kali masyarakat kekurangan air, minyak goreng, ditambah lagi Kuningan mendapat predikat miskin ekstrim, bahkan menurut BPS Kuningan memiliki angka pengangguran yang tinggi, alangkah baiknya energi-energi untuk aksi banting meja itu digunakan untuk turun ke masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat. Bukannya malah mencari kekuasaan-kekuasaan lewat pembagian ‘kue’. Baik itu aspirasi, AKD, pokir dan lainnya.
“Yang saya baca dari media ya itu saja. Hanya sedikit sekali inisatif dari anggota dewan untuk menyelesaikan masalah masyarakat,” imbuhnya.
Yusuf berharap soal kelangkaan minyak goreng yang terjadi ditengah masyarakat semoga tidak berdampak pada kelangkaan akhlak anggota dewan. (Abel)
