Bingkaiwarta, KUNINGAN – Sebanyak 60 orang tunanetra dari pengajian Rumah Sahabat Qur’an (RSQ) Kuningan melakukan kegiatan tadabur alam ke Pangandaran, Selasa (29/3/2022).
Pembina Rumah Sahabat Qur’an Ikhsan Marzuki di dampingi Harun Kusyano selaku Ketua Rumah Sahabat Qur’an saat dikonfirmasi bingkaiwarta.co.id mengatakan, bahwa Rumah Sahabat Qur’an sudah berjalan cukup lama sekitar lima tahunan.
“Sebagai rasa syukur kepada Allah atas rahmat yang berlimpah, banyak cara untuk menggali potensi diri dalam mendekatkan diri kepada allah dengan lebih dekat pada alam, Tadabur alam merupakan sarana pembelajaran untuk lebih mengenal Allah SWT yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya,” kata Ikhsan.

Menurutnya, Tadabur alam akan membersihkan diri dan jiwa kita dari energi -energi negatif yang mungkin telah bersemayam di hati dan pikiran kita sebagai rasa syukur atas karunia Allah yang maha luas.
Ia mengungkapkan rasa syukurnya, karena sudah melunasi janjinya kepada sahabat sahabat tunanetra Rumah Sahabat Qur’ani untuk mengajak mereka tadabur alam ke Pangandaran.
“Akhirnya hari ini, Selasa, 29 Maret 2022, menjadi hari yang istimewa bagi saya pribadi dan sahabat-sahabat tunanetra Rumah Sahabat Qur’an (RSQ). Hari ini terbayar sudah janji untuk mengajak mereka tadabur alam ke Pangandaran,” ungkapnya.
Dalam kegiatan acara tadabur alam tuna netra hari ini lanjutnya, ada beberapa kegiatan yang ingin dilaksanakan yaitu Balap Karung, Sepak Bola, Tarik Tambang, Sambung Ayat dan Pengajian (malam). Janji itu tertunda akibat pandemi Covid-19.
“Hari ini tepat 2 tahun janji itu terlunasi. Tanpa terasa hampir 5 tahun kita bersama semoga silaturahmi dan ikatan persaudaraan kita tetap terjaga,” kata Ikhsan yang juga inisiator Gerakan KITA.
Dikatakan Ikhsan, bahwa sahabat-sahabat tunanetra ini memang rutin melaksanakan pengajian setiap hari Rabu (Dewasa) dan Sabtu (Anak-anak dan Remaja) di sebuah rumah kecil di pojokan jalan Otista, Kuningan.
“Semoga rumah kecil RSQ di pojokan jalan itu bisa tetap hangat dan menjadi Rumah Kita Bersama,” pungkasnya. (Abel Kiranti)
