banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250

Slamet Tak Kunjung Datang, Rasi Dilepasliarkan

Bingkaiwarta, KUNINGAN – Dalam rangka meningkatkan jumlah populasi Macan Tutul, Balai Taman Nasional Gunung Ciremai bekerjasama dengan Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Jawa Barat dan PPS Cikananga melepasliarkan Macan Tutul Betina yang diberi nama “Rasi” di Blok Bintangot, SPTN Wil Kuningan, Sabtu (5/3/2022).

Rasi ditemukan di perbatasan hutan dengan pemukiman, yang saat itu baru berusia perkiraan 3 – 6 bulan. Rasi diserahkan oleh masyarakat Kampung Bunisari, Desa Cikondang, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat kepada BBKSDA Jawa Barat dan kemudian langsung direhabilitasi di PPS Cikananga pada tanggal 2 Juli 2019.

banner 728x250

“Saat ini Rasi telah berusia 3 tahun dan siap kawin. Selain untuk bersanding dengan Slamet Ramadhan, Rasi ditujukan untuk memancing Slamet Ramadhan untuk membuka GPS Colar yang telah dipasang pada saat dilepasliarkan,” kata Kepala Balai TN Gunung Ciremai, Teguh Setiawan kepada awak media.

Teguh menjelaskan, proses habituasi Rasi selama 1 bulan telah menunjukan kesiapan untuk dilepasliarkan. Selain adaptasi perilaku Rasi untuk siap dilepasliarkan, habituasi yang dilakukan juga diperuntukan untuk memancing Slamet Ramadhan untuk mendekat. Kondisi perkembangannya yang baik diharuskan untuk melepas GPS Colar yang telah dipasang sejak tahun 2019.
Pada minggu kedua habituasi, perilaku Rasi terlihat aktif dan pola aktivitasnya sudah mulai terbentuk. Hal ini menunjukan Rasi sudah mulai nyaman dengan tempat barunya.

“Pada awalnya, Rasi ini digunakan untuk memancing Slamet Ramadhan. Namun, ternyata sampai saat ini Slamet Ramadhan tidak kunjung datang. Berkaca dari Slamet Ramadhan, maka Rasi dikenakan GPS Colar yang lepas dengan sendirinya setelah 6 bulan,” jelasnya.

Direktur Bina Pengelolaan dan Pemulihan Ekosistem, Ditjen KSDAE mewakili Direktur Jenderal KSDAE Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dr Ir Ammy Nurwati, MM menyampaikan ucapan terima kasih Direktur Jenderal KSDAE atas kinerja berbagai pihak dalam mensukseskan Macan Tutul ini.

“Kami berharap dengan diberikannya pasangan, Macan Tutul ini akan berkembang biak dan bertambah populasinya sehingga icon Balai TNGC yaitu Macan Tutul dan Gunungnya tetap ada,” ungkap Ammy.

Sementara itu, Bupati Kuningan H. Acep Purnama menyatakan, kawasan TNGC sebagai kawasan hutan konservasi yang harus dijaga karena telah memberikan manfaat langsung berupa air dan udara segar. “Dengan menjaga satwanya, maka ekosistemnya pun akan terjaga,” kata Bupati. (Abel Kiranti)


banner 336x280
banner 336x280

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!