banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250

Wabup Ajak Mahasiswa Farmasi Mengembangkan “Toga”

Bingkaiwarta, CIGUGUR – Wakil Bupati Kuningan H. M Ridho Suganda, SH., M.Si, menjadi pemateri dalam Kuliah Umum dan Stadium General Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Kuningan, Senin (28/2/2022) di kampus setempat.

Dalam mewujudkan salah satu Misi Kabupaten Kuningan yaitu, Mewujudkan Manajeman Kesehatan Yang Merata dan Mewujudkan Pembangunan Kawasan Pedesaan Berbasis Pertanian dan Potensi Lokal, Wabup mengajak dan mendorong Mahasiswa Program Studi Farmasi, untuk mengembangkan tanaman obat tradisional.

banner 728x250

“Saat ini, di Kabupaten Kuningan hanya terdapat lima jenis tanaman obat, laja/laos. Kunyit, kapolaga, jahe, dan kencur. Untuk itu, mahasiswa program studi farmasi harus turut andil dalam mengembangkan jenis tanaman obat lainnya untuk kebutuhan kesehatan,” kata Wabup.

Menurutnya, ada banyak jenis tanaman obat yang dapat dikembangkan di Kabupaten Kuningan. Selain memilki manfaat kesehatan, juga akan memberi manfaat ekonomi kepada masyarakat.

“Tanaman obat di negeri kita ini sangat melimpah, kita kaya potensi ini. Saya atas nama pemerintah daerah dan pribadi, siap mendorong pengembangan tanaman obat yang akan dilakukan mahasiswa farmasi STIKES. Sekaligus bantu kami, mengajak masyarakat untuk mengembangkan Toga (tanaman obat keluarga) dengan menanam tanaman obat di area rumahnya masing-masing. Selain memiliki manfaat untuk kesehatan, Toga juga memilki nilai ekonomi bagi masyarakat,” jelasnya.

Wabup mengatakan, pengembangan tanaman obat merupakan langkah yang sangat strategis dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat, terutama dimasa pandemi Covid-19. Karena menurutnya, saat ini masyarakat lebih memilih mengkonsumsi obat tradisional atau herbal, dibandingkan obat-obatan berbahan dasar kimia.

“Trend masyarakat saat ini adalah kembali ke alam atau back to nature, sehingga mereka lebih tertarik mengkonsumsi obat-obatan tradisional dan herbal. Masyarakat menilai obat tradisonal atau herbal lebih aman dan murah,” ujarnya.

Selanjutnya Wabup berharap, mahasiswa Prodi Farmasi STIKES Muhammadiyah Kuningan dapat berperan dan bersinergi dengan pemerintah daerah dalam mengembangkan tanaman obat, dalam upaya meningkatkan potensi sumber daya daerah dan derajat kesehatan masyarakat.

Dalam kuliah umum yang diikuti mahasiswa Prodi S-1 dan D-III Farmasi itu, juga dihadiri Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jabar DR. KH. Dadang Syarifudin, MA. Dan para dosen di lingkungan kampus setempat. (Abel Kiranti)


banner 336x280
banner 336x280

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!