banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
Berita  

Polemik Stadion Bima, Owner Bina Sentra Football Academy Cirebon: Itu Tidak Benar

 

Bingkaiwarta, CIREBON – Owner Bina Sentra Football Academy (FA) Cirebon, Subagja, angkat bicara terkait isu yang menyebutkan Stadion Bima disewakan kepada pihak tertentu.

banner 728x250

Ia menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar dan hanya sebuah kesalahpahaman.

Menurut Subagja, keterlibatannya di Stadion Bima semata-mata karena kepeduliannya terhadap pembinaan sepak bola di Cirebon. Ia diminta secara langsung oleh Pemerintah Kota Cirebon melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) untuk membantu pengelolaan, pembenahan, dan pemeliharaan stadion tersebut.

“Saya diminta membantu karena saya peduli terhadap perkembangan sepak bola di Cirebon. Saya setuju dengan catatan ada perjanjian hitam di atas putih sebagai pegangan, agar jelas dan tidak ada pihak lain yang mengganggu,” ujar Subagja Selasa (4/2).

Subagja mengakui telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Dispora Kota Cirebon sebagai dasar kerja sama. Hal ini dilakukan demi transparansi, mengingat banyaknya isu miring yang beredar.

“Saya tidak menyewa Stadion Bima. Yang saya lakukan adalah membantu pemerintah membenahi stadion ini agar kembali sesuai standar. Semua jelas dalam MoU dengan Dispora,” tegasnya.

Hasil survei bersama Dispora menunjukkan kondisi Stadion Bima sangat memprihatinkan. Lapangan yang dulu dikenal sebagai salah satu yang terbaik di Jawa Barat kini rusak parah, dengan 90 persen area lapangan berubah menjadi tanah liat.

Fasilitas lainnya seperti toilet, ruang ganti pemain, hingga area loket tiket juga terbengkalai.

“Bahkan, loket tiket sudah dihuni pedagang kaki lima dan dijadikan tempat tidur. Ruang ganti pemain rusak parah. Kondisi ini yang membuat saya sedih sebagai putra daerah,” katanya.

Proses pembenahan sudah mencapai 70 persen. Subagja menargetkan pekerjaan ini rampung dalam enam bulan, dengan perbaikan rumput memakan waktu sekitar 3–4 bulan.

Selain itu, ia juga mengganti kursi tribun yang rusak, mengecat ulang tembok dan pagar stadion, serta memperbaiki ruang ganti agar lebih bersih dan nyaman.
Terkait protes dari sejumlah pihak,

Subagja merasa heran. Menurutnya, ketika stadion dalam kondisi rusak parah, tidak ada yang peduli. Namun, saat progres pembenahan hampir selesai, justru muncul polemik.

“Kenapa baru sekarang diributkan? Waktu kondisinya hancur, di mana peran Askot? Seharusnya mereka sejak awal berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk membenahi. Saya ini hanya ingin membantu, bukan untuk kepentingan pribadi,” ujarnya.

Sebagai pemilik akademi sepak bola, Subagja berharap fasilitas yang memadai dapat mendukung lahirnya pemain-pemain muda berbakat dari Cirebon.

“Bagaimana anak-anak Cirebon bisa berlatih dengan baik kalau stadionnya rusak? Saya tulus ingin membantu, jangan seolah-olah saya yang disudutkan. Ini murni demi kemajuan sepak bola Cirebon,” pungkasnya. (ARL)


banner 336x280
banner 336x280

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!