Bingkaiwarta, CIPICUNG – Sebuah bangunan semi permanen peternakan ayam pullet di Desa Pamulihan, Kecamatan Cipicung, Kabupaten Kuningan, dilalap si jago merah pada Senin (6/10/2025) malam. Insiden yang diduga akibat korsleting listrik ini menyebabkan kerugian materiil mencapai Rp 330 juta, termasuk ribuan ekor ayam calon petelur yang hangus terbakar.
Menurut keterangan Kepala UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan, Andri Arga Kusumah, api mulai berkobar sekitar pukul 18.45 WIB. Bangunan peternakan tersebut merupakan milik DS (52), warga Dusun Wage RT 11 RW 04 Desa Pamulihan, Kecamatan Cipicung.
Kronologi kejadian bermula saat seorang saksi mata yang sedang beraktivitas di kandang ayam melihat lampu di ruangannya berkedip-kedip. Tak lama kemudian, ia melihat kobaran api besar di ruang pakan peternakan ayam milik DS yang berada di dekatnya.
“Saksi yang panik langsung memberitahukan kepada Yayan, seorang karyawan di kandang tersebut. Yayan yang saat itu tidak berada di lokasi kejadian segera bergegas ke kandang dan berusaha memadamkan api dengan air. Nahas, kedua telapak tangannya malah mengalami luka bakar ringan,” jelas Andri kepada bingkaiwarta.co.id, Selasa (7/10/2025).
Setelah insiden tersebut, Yayan menghubungi Muhamad Darajat (37), Kepala Dusun Pahing, untuk meminta bantuan pemadaman kepada Call Center UPT Pemadam Kebakaran Satpol PP Kabupaten Kuningan.
Dugaan sementara penyebab kebakaran adalah korsleting listrik pada MCB di ruang pakan. Api dengan cepat membesar dan melalap bangunan karena konstruksinya yang terbuat dari kayu dan bambu.
Proses pemadaman dilakukan oleh 6 anggota piket Regu 2 Damkar dengan mengerahkan 1 unit kendaraan roda empat. Api berhasil dipadamkan dan dilakukan pendinginan dalam waktu 1 jam 20 menit. Upaya pemadaman ini juga dibantu oleh anggota Polsek Ciawigebang, anggota Koramil Ciawigebang, anggota Satpol PP BKO Kecamatan Cipicung, aparat desa Pamulihan, serta warga setempat.
“Kerugian materiil akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai Rp 330.000.000, meliputi bangunan semi permanen berukuran 8×24 meter dengan taksiran Rp 120.000.000, 5.000 ekor ayam calon petelur senilai Rp 150.000.000, serta 2 ton peralatan dan pakan senilai Rp 60.000.000,” ujarnya.
Meskipun menyebabkan kepanikan warga sekitar, tidak ada warga terdampak secara langsung karena lokasi peternakan cukup jauh dari pemukiman. Korban luka-luka hanya Yayan (36), yang mengalami luka bakar ringan pada kedua telapak tangannya dan telah mendapatkan pengobatan. (Abel)
