banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
Berita  

Gelombang Panas Landa Indonesia, BMKG: Kombinasi Gerak Semu Matahari dan Monsun Australia Jadi Pemicu

Bingkaiwarta, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan bahwa suhu panas ekstrem yang mencapai 37,6°C dan melanda berbagai wilayah Indonesia dalam beberapa hari terakhir disebabkan oleh kombinasi gerak semu matahari dan pengaruh Monsun Australia. Kondisi ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga akhir Oktober atau awal November 2025.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa posisi gerak semu matahari yang berada di selatan ekuator pada bulan Oktober menjadi penyebab utama suhu panas ini. Penguatan angin timuran atau Monsun Australia yang membawa massa udara kering dan hangat juga turut memperparah kondisi ini, menyebabkan minimnya pembentukan awan dan radiasi matahari yang mencapai permukaan bumi secara maksimal.

banner 728x250

“Posisi ini membuat wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan menerima penyinaran matahari yang lebih intens, sehingga cuaca terasa lebih panas,” ujar Guswanto di Jakarta, kemarin.

Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, mengungkapkan bahwa suhu maksimum di atas 35°C tercatat menyebar luas di seluruh wilayah Indonesia. Wilayah yang paling terdampak meliputi Nusa Tenggara, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

Pada 12 Oktober 2025, suhu tertinggi tercatat sebesar 36,8°C di Kapuas Hulu, Kupang, dan Majalengka. Suhu kembali meningkat pada 14 Oktober 2025, berkisar antara 34–37°C, dengan wilayah Majalengka dan Boven Digoel mencatatkan suhu hingga 37,6°C.

“Konsistensi tingginya suhu maksimum menunjukkan kondisi cuaca panas yang persisten, didukung oleh dominasi massa udara kering dan minimnya tutupan awan,” jelas Andri.

Meskipun cuaca panas dominan, BMKG memprakirakan potensi hujan lokal akibat aktivitas konvektif masih dapat terjadi pada sore hingga malam hari, terutama di Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Papua. BMKG mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan mencukupi kebutuhan cairan, menghindari paparan sinar matahari langsung, dan tetap waspada terhadap potensi perubahan cuaca mendadak seperti hujan disertai petir dan angin kencang.

“Tetap waspada terhadap potensi perubahan cuaca mendadak seperti hujan disertai petir dan angin kencang pada sore atau malam hari,” tambah Guswanto. (Abel/hms)


banner 336x280
banner 336x280

Tinggalkan Balasan