Bingkaiwarta, INDRAMAYU – Pemerintah Kabupaten Indramayu mempercepat pelaksanaan Musim Tanam I tahun 2025/2026 dengan menargetkan capaian produksi padi sebesar 1,7 juta ton. Target tersebut bukan tanpa dasar.
Tetapi didukung dengan data peningkatan luas tanam yang bertambah 21 ribu hektare. Sebelumnya pada tahun 2024, luas lahan mencapai 233 ribu hektare. Kini, tahun 2025 menjadi 252 ribu hektare.
Demikian disampaikan Bupati Lucky Hakim saat Pencanangan Percepatan Musim Tanam I 2025/2026 di Balai Pembenihan Tanaman Pangan, Kecamatan Cikedung, Selasa (2/11/25).
Menurut Bupati Lucky Hakim, percepatan tanam merupakan bentuk sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat. Hal ini juga sebagai bentuk dukungan kepada Astacita, program strategis yang menitikberatkan pada kemandirian pangan nasional.
“Pencanangan percepatan tanam padi ini diharapkan menjadi pemicu semangat baru bagi para petani Indramayu,” katanya.
Menurut Bupati Lucky Hakim, kerja keras, ketekunan, dan keuletan petani adalah kunci keberhasilan program pangan.
“Menanam padi bukan sekadar rutinitas, tetapi bagian dari program besar yang dipantau langsung pemerintah. Harga beras cukup baik, dan ketersediaan pupuk terus kita upayakan,” jelas Lucky.
Lucky menambahkan, petani sebagai ujung tombak diharapkan mampu memanfaatkan program percepatan tanam untuk meningkatkan produktivitas. Pemerintah daerah, lanjutnya, berkomitmen memastikan ketersediaan sarana produksi, pendampingan, hingga jaminan pasar bagi hasil panen.
“Dalam upaya mewujudkan Bumi Wiralodra yang sejahtera dan Indramayu REANG, pemerintah dan masyarakat harus saling bahu-membahu. Kabupaten Indramayu mendukung penuh agenda nasional sekaligus memastikan kesejahteraan petani sebagai fondasi pembangunan daerah,” tutur Lucky.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu, Sugeng Heriyanto, menjelaskan, percepatan musim tanam di wilayah irigasi BBWS Citarum telah dimulai sejak 1 Oktober. Sedangkan wilayah irigasi BBWS Cimancis mulai tanam pada 1 Desember.
“Tahun ini kita menambah luas tanam sebesar 21 ribu hektare. Lahan-lahan tadah hujan kini sudah teraliri irigasi teknis. Hingga akhir November, panen kita sudah mencapai 1,63 juta ton. Kami optimistis target 1,7 juta ton bisa tercapai,” ujarnya.
Sugeng menjelaskan, sejumlah kecamatan seperti Gantar, Kroya, dan Terisi telah memulai tanam dengan total luasan 2.624 hektare. Untuk mendukung musim tanam kali ini, kebutuhan pupuk bersubsidi juga telah diusulkan sebanyak 70 ribu ton urea dan 69 ribu ton NPK.














