banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
Berita  

Literasi Keuangan untuk Perempuan Kuningan: Langkah Nyata Melawan Kejahatan Finansial

 

Bingkaiwarta, KUNINGAN – Dalam semangat Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-53, Tim Penggerak PKK Kabupaten Kuningan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menggelar kegiatan “Literasi dan Inklusi Keuangan: Bijak Finansial, Aman Digital”, sebagai langkah nyata memberdayakan perempuan Kuningan di era digital. Acara ini bertempat di Pendopo Kabupaten Kuningan, Senin (27/10/2025).

banner 728x250

Selain dilaksanakan secara langsung di Pendopo, acara juga berlangsung secara virtual (hybrid) yang diikuti oleh perwakilan PKK, DWP, dan komunitas perempuan dari berbagai kecamatan di Kabupaten Kuningan.

Plt. Ketua DWP Kabupaten Kuningan, Rika Farliani, menuturkan bahwa kegiatan ini lahir dari keprihatinan sekaligus semangat pemberdayaan perempuan di tengah maraknya kejahatan keuangan digital.

“Perempuan adalah penggerak utama ekonomi keluarga dan daerah. Melalui kegiatan ini, kami berharap para peserta mampu menerapkan pengetahuan yang diperoleh untuk kesejahteraan keluarga dan agar tidak terjerat oleh pinjaman online ilegal maupun penipuan digital,” ujarnya.

Rika juga mengajak seluruh perempuan Kuningan untuk berani beradaptasi dengan kemajuan digital tanpa meninggalkan kehati-hatian. Ia mengutip pesan Bupati Kuningan, bahwa keterbatasan anggaran bukan alasan untuk menyerah, melainkan motivasi untuk mencari peluang dan berinovasi.

“Perempuan yang cerdas finansial bukan hanya mampu menabung, tetapi juga mampu menata keluarga dan bangsanya. Mari jadikan kegiatan ini langkah nyata menuju Kabupaten Kuningan yang cerdas finansial dan kuat secara ekonomi,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Kuningan, Hj. Ela Helayati, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang berkolaborasi menyukseskan kegiatan tersebut. Ia menegaskan bahwa pengelolaan keuangan tidak hanya soal ekonomi, tetapi juga tentang kemandirian keluarga.

“Dengan pengelolaan keuangan yang baik, kita bisa terhindar dari investasi bodong, pinjaman online ilegal, dan berbagai bentuk kejahatan digital. Bila keluarga mampu mengelola keuangan dengan baik, maka akan tercipta keluarga yang tangguh dan Kabupaten Kuningan yang sejahtera,” tutur Ela.

Ela juga menyoroti data bahwa Jawa Barat merupakan provinsi dengan tingkat pinjaman online (pinjol) tertinggi di Indonesia, sekaligus mencatat kredit macet tertinggi secara nasional. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh kepadatan populasi, akses digital yang luas, serta kurangnya literasi terhadap lembaga keuangan formal.

“Kami sangat mengapresiasi OJK yang konsisten memberikan edukasi dan literasi keuangan kepada masyarakat. Semoga perempuan Kuningan semakin bijak dalam mengelola keuangan dan menjadi pelopor keluarga tangguh di era digital,” imbuhnya.

Sementara itu dari dunia perbankan, Direktur Utama Bank Kuningan, H. Dodo Warda, dalam sambutannya menyampaikan bahwa literasi dan inklusi keuangan merupakan kewajiban moral sekaligus bagian dari tanggung jawab sosial lembaga keuangan daerah.

“Bank Kuningan tidak hanya hadir dalam kegiatan seremonial, tetapi juga aktif memberikan edukasi keuangan ke sekolah dan kampus. Literasi keuangan adalah fondasi bagi kesejahteraan masyarakat, karena bijak mengelola uang berarti bijak menata masa depan,” katanya.

Masih dlaam kesempatan yang sama, Panny Malangsari dari OJK Cirebon menegaskan bahwa lembaga keuangan harus terus memperkuat perlindungan konsumen sebagai upaya membangun kepercayaan publik.

“Penting bagi masyarakat, terutama perempuan, untuk menjadikan literasi keuangan sebagai gaya hidup menabung, menghindari utang konsumtif, dan berbelanja secara bijak. Dengan begitu, kita bisa terhindar dari kejahatan keuangan dan menciptakan masa depan yang aman dan sejahtera,” ujarnya.

Kegiatan literasi dan inklusi keuangan ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan organisasi perempuan dalam membangun ekonomi keluarga yang tangguh, cerdas finansial, dan adaptif terhadap perkembangan digital.

Melalui kolaborasi ini, perempuan Kuningan diharapkan tidak hanya menjadi pengelola keuangan rumah tangga, tetapi juga agen perubahan ekonomi daerah yang mandiri, bijak, dan berdaya.

Dengan sinergi yang kuat, diharapkan perempuan Kuningan semakin cerdas dalam mengelola keuangan, menjadi pilar keluarga yang tangguh, dan motor penggerak ekonomi daerah yang berdaya saing di era digital. (Abel)


banner 336x280
banner 336x280

Tinggalkan Balasan