banner 728x250
banner 728x250 banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250

banner 728x250
Berita  

Dicabuli 2 Pelaku, Gadis Dibawah Umur Hamil 6 Bulan

banner 120x600

Bingkaiwarta, KUNINGAN – Pelaku tindak pencabulan terhadap gadis dibawah umur yang dilakukan oleh pengurus salah satu Yayasan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) di Kecamatan/Kabupaten Kuningan, ternyata ada 2 orang.

Kedua orang pria tersebut telah ditangkap petugas kepolisian dalam kasus tindak pidana pencabulan dan persetubuhan terhadap seorang remaja putri  berusia 15 tahun.

banner 336x280
banner 336x280
banner 336x280
banner 336x280

Kapolres Kuningan AKBP Willy Andrian didampingi Kasat Reskrim Polres Kuningan Iptu Anggi Eko Prasetyo menjelaskan, salah satu tersangka merupakan pengurus dari salah satu Yayasan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) di Kuningan. Akibat perbuatan tersangka tersebut, korban saat ini sedang hamil enam bulan.

“Salah satu tersangka dari pengurus yayasan ini berinisial MPE (61), dan seorang lagi berinisial AS (55) yang merupakan seorang pedagang. Keduanya melakukan perbuatan pencabulan masing-masing sebanyak tiga kali dengan korban yang sama,” jelas Kapolres saat Konferensi Perss, Senin (5/6/2023) sore.

Tersangka MPE ini, lanjut Kapolres, melakukan tindak pidana persetubuhan pada tahun 2022 sekitar pukul 10.00 WIB di salah satu kamar yang berada di kantor yayasan.

“Pelaku mengajak korban untuk pergi ke Obyek Wisata Waduk Darma, namun mengarahkan korban ke Yayasan LKSA terlebih dahulu. Di sana, MPE melakukan tindak pidana persetubuhan terhadap korban,” ujarnya.

Sementara itu, tersangka AS alias D melakukan tindak pidana pencabulan pada Januari 2023 sekitar pukul 20.00 WIB. Namun, lokasi pencabulan dilakukan di kamar rumah tersangka sendiri.

“Tersangka mengajak korban untuk membeli bakso, tetapi sebenarnya mengajaknya ke rumah tersangka karena ia tinggal sendirian. Di rumah tersebut, tersangka AS melakukan tindak pidana pencabulan terhadap korban setelah ayah kandung korban meninggalkan tempat tersebut,” terangnya.

Adapun modus yang dilakukan oleh tersangka MPE adalah memberikan uang kepada korban sebagai rayuan dan membujuk agar korban menuruti keinginan tersangka.

Sementara itu, tersangka AS alias D menggunakan tipu muslihat dan serangkaian kebohongan untuk mengajak korban ke rumahnya dengan dalih akan membeli makanan.

Beberapa barang bukti yang berhasil diamankan oleh petugas antara lain satu potong gamis panjang berwarna hijau, satu potong celana panjang bermotif kotak-kotak, dan satu potong kaos panjang berwarna putih.

“Untuk kedua tersangka dijerat dengan Pasal 81 ayat (1) dan (2) UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda maksimal Rp 5 miliar,” tutup Kapolres. (Abel) 


banner 336x280
banner 336x280

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!