Bingkaiwarta, SELAJAMBE – Pada sasaran nonton fisik TMMD Imbangan ke-120 Kodim 0615/Kuningan, Satgas TMMD bekerjasama dengan BPBD Kabupaten Kuningan menggelar sosialisasi Pembinaan Masyarakat Tanggap Bencana di Aula Balai Desa Kutawaringin Kecamatan Selajambe Kabupaten Kuningan, Selasa (28/5/2024).
Sosialisasi ini diikuti oleh 50 orang yang terdiri dari Babinsa Koramil 1504/Subang dan Perwakilan Aparat Desa dari Kecamatan Subang dan Kecamatan Selajambe serta Warga Desa Kutawaringin.
Kasdim 0615/Kuningan Mayor Inf Uci Karlan menegaskan, menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari upaya TNI untuk mengedukasi masyarakat agar lebih waspada dan siap menghadapi bencana alam.
“Dengan kegiatan sosialisasi dan simulasi Mitigasi Bencana ini, kami berharap masyarakat Desa Kutawaringin menjadi lebih siap dan tanggap dalam menghadapi berbagai potensi bencana,” tegas Kasdim.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Kabupaten Kuningan Yayan Indrayana juga menekankan pentingnya sinergi antara TNI dan BPBD dalam menciptakan ketangguhan masyarakat terhadap bencana.
“Kami berkomitmen mendukung penuh kegiatan-kegiatan seperti ini, yang bertujuan membangun masyarakat yang tangguh dan siap menghadapi bencana,” ujarnya.
Dalam pemaparannya, Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan memberikan materi tentang Mitigasi Bencana, Langkah Mitigasi Bencana, Ancaman dan Jenis Bencana yang ada di Kabupaten Kuningan.
Adapun simulasi bencana yang diselenggarakan mencakup penanganan gempa bumi dan kebakaran. Peserta diajari secara langsung langkah-langkah evakuasi dan tindakan penyelamatan yang harus dilakukan. Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berlatih dan menguji kesiapan mereka dalam situasi darurat, sehingga dapat meminimalisir risiko dan dampak dari bencana.
Kepala Desa Kutawaringin, Udin menyatakan apresiasinya terhadap kegiatan ini. “Saya berharap dengan adanya sosialisasi dan simulasi ini, masyarakat Desa Kutawaringin menjadi lebih sadar akan pentingnya mitigasi bencana, sehingga dapat mengurangi dampak negatif yang mungkin terjadi,” kata Kepala Desa. (Abel)