Bingkaiwarta, KUNINGAN – Suasana haru terasa sekali, dalam Pelepasan Pekerja Mutasi Ivan Abdul Latif sebagai Pemimpin Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kantor Cabang Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat, di Hall Hotel Grand Cordella Kuningan, semalam (16/08/2024)
Sesuai SK baru, Ivan Abdul Latif akan bertugas sebagai Pemimpin BRI Kanca Cibinong, Jakarta.
Pelepasan diawali slide show potret aktivitas kepemimpinan Ivan Abdul Latif yang tegas, tapi ramah dan bersahaja. Kemudian testimoni dari beberapa karyawan BRI Kuningan. Termasuk Manajer Bisnis Mikro (MBM) BRI Kuningan H Dede Suherman, yang membuat suasana semakin haru.
“Pak Ivan Abdul Latif adalah pemimpin terbaik kami,” ucap H Dede Suherman, disambut tepuk tangan ratusan karyawan
Ivan Abdul Latif lanjut dia, juga adalah atasan paling rendah hati dan bersahaja. Ivan Abdul Latif adalah atasan paling baik, paling sabar dan bijaksana. Ivan Abdul Latif bahkan adalah atasan yang paling ramah kepada semua tanpa memandang latarbelakang.
Dalam bertugas, selalu memiliki tujuan pasti dan realistis. Arahan Ivan Abdul Latif ke karyawan juga selalu jelas. Sangat inspiratif, dan mau bekerjasama.
“Kami tidak tahu harus berkata apa lagi, selain terimakasih atas bimbingan dan motivasi. Terimakasih tantangan dan dukungannya buat bagi kami. Mohon jangan lupakan kami,” ungkapnya.
Ivan Abdul Latif mengaku baginya bukan hal mudah meninggalkan Kuningan, meskipun biasa pindah tugas ke tempat lain. Yang pasti bertugas di Kuningan paling lama. Yaitu 3 tahun 8 bulan.
“Awal jadi Pinca di Papua 2 Tahun 3 bulan, lalu pindah ke Poso 10 bulan, lalu ke Nganjuk 1 tahun 3 bulan. Akhirnya masuk Kuningan selama 3 tahun 8 bulan. Sepertinya sepanjang sejarah BRI Kuningan, saya Pinca terlama ini,” tutur Ivan Abdul Latif disambut tepuk tangan hadirin.
Karena itulah Kuningan jadi pembeda. Bahkan Ia merasa sudah menjadi orang Kuningan. “Sedih, ninggalin Taman Kota Kuningan saja sulit, apalagi ninggalin kalian (karyawan,red),” ucap Ivan sedih.
Ivan Abdul Latif mengucapkan banyak terimakasih atas kerjasama kerja selama ini. Ia mengaku tidak akan bisa bekerja tanpa teman-teman karyawan membantunya.
“Jika di perjalaanan tugas pernah marah saya mohon maaf. Marah pasti alasan pekerjaan. Maaf kalau menyakiti,” tutupnya. (Abel)