Bingkaiwarta, KUNINGAN – Dalam acara Dies Natalis ke-26, Program Studi (Prodi) Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Kuningan (Uniku) kenalkan International Financial Reporting Standard atau IFRS melalui Webinar Internasional. Webinar yang diikuti oleh ratusan peserta ini digelar secara daring, Selasa (26/10/2021) pagi.
Dalam sambutannya, Rektor Uniku, Dr. H. Dikdik Harjadi, S.E., M.Si., menyampaikan kegiatan Webinar Internasional ini merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan dalam rangkaian acara Dies Natalis ke-26 Prodi Akuntansi.
“Kegiatan Webinar ini merupakan salah satu kegiatan dalam rangkaian acara Dies Natalis Program Studi Akuntansi yang ke-26. Tema yang diusung dalam kegiatan Dies Natalis ini sangat menarik yaitu tentang mengadaptasi IFRS bagi para pelaku UMKM dari perspektif ASEAN,” ungkapnya.
Selanjutnya, Dikdik menegaskan UMKM memiliki peran yang sangat strategis dalam perekonomian Indonesia.
“Kita pahami bersama bahwa UMKM ini merupakan salah satu pilar ekonomi nasional yang memiliki konstribusi yang sangat besar terhadap perekonomian nasional. UMKM menyumbang hampir 56% terhadap produk domestik bruto dan juga telah menyerap lebih dari 90% tenaga kerja yang ada di Indonesia. Melihat data tersebut, kita pahami bahwa UMKM memiliki peran yang sangat strategis dalam perekonomian di Indonesia,” paparnya.
Lebih jauh, dirinya berharap akan adanya transfer knowledge dan pemahaman yang sama tentang IFRS melalui webinar ini.
“Namun demikian, kita juga memahami bahwa UMKM memiliki begitu banyak permasalahan yang mana salah satunya adalah permasalahan didalam pengelolaan keuangan. Sehingga, melalui Webinar ini, kita berharap bahwa akan adatransfer knowledge dan pemahaman yang sama tentang International Financial Reporting Standard atau IFRS yang merupakan standar akuntansi internasional,” pangkasnya.
Webinar Internasional ini sendiri menghadirkan Ersa Tri Wahyuni, S.E., M.Acc., Ph.D., CA, CPMA, CPSAK dari Universitas Padjajaran Bandung dan Dr. Henly S. Pahilagao dari Far Eastern University Alabang, Filipina sebagai narasumber. (Abel Kiranti/Humas)
