Bingkaiwarta, KUNINGAN – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan menggelar sosialisasi teknis Lomba Cipta Menu (LCM) tingkat Kabupaten Tahun 2024, Rabu (23/10/2024) di Aula Diskatan. Dengan tema “Kreasi Menu Bergizi Tanpa Nasi”, hal ini merupakan bagian dari inisiatif untuk mempromosikan diversifikasi pangan.
Ketua TP PKK Kabupaten Hj. Susi Widyawati, sangat mengapresiasi sekaligus mendukung program kegiatan yang dapat mewujudkan masa depan Kabupaten Kuningan yang berdaulat pangan. ”Mari bersama kita tingkatkan kolaborasi pentahelix, guna mewujudkan ketahanan pangan yang berbasis kemandirian dan kedaulatan pangan,” ujar Susi dalam sambutannya.
Susi berharap melalui kegiatan ini semua pihak dapat mengolah dan membuat konsumsi pangan secara beragam, bergizi, seimbang dan aman untuk keluarga sebagai upaya mengurangi risiko stunting di Kabupaten Kuningan.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan Dr. Wahyu Hidayah mengungkapkan, Lomba Cipta Menu merupakan bagian dari rangkaian kegiatan peringatan Hari Pangan Sedunia 2024 tepatnya tanggal 16 Oktober lalu.
“Lomba Cipta Menu ini dilaksanakan sebagai upaya mendorong penerapan pangan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA), menumbuhkan minat/ kreativitas, dan inovasi dalam pengembangan olahan pangan lokal yang bernilai komersial. Kemudian untuk memperbaiki status gizi masyarakat dengan terciptanya pangan B2SA yang berbasis pangan lokal, serta sebagai salah satu ajang promosi olahan pangan lokal di Kabupaten Kuningan. Serta mengurangi ketergantungan pada nasi, sekaligus mengenalkan bahan pangan pokok alternatif yang tidak kalah bergizi,” ungkap Wahyu.
Wahyu menyatakan, kompetisi ini tidak hanya tentang seni kuliner lokal, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang manfaat dari pilihan makanan yang beragam. Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) merupakan aneka ragam bahan pangan, baik sumber karbohidrat, protein, maupun vitamin dan mineral yang bila dikonsumsi dalam jumlah seimbang dapat memenuhi kecukupan gizi yang dianjurkan dan tidak tercemar bahan berbahaya yang merugikan kesehatan.
Acara yang akan digelar 30 Oktober 2024 mendatang ini diharapkan dapat mengangkat citra makanan khas daerah, khususnya Kabupaten Kuningan agar dapat digemari dan mampu bersaing dengan makanan modern. Dalam sosialisasi teknis tersebut, para peserta membahas logistik, kriteria penjurian, serta keterlibatan masyarakat dalam kompetisi ini. (Abel)
