Bingkaiwarta, LEBAKWANGI – Rima Melati, S.Pd.I, M.Pd (36) adalah sosok perempuan masa kini yang memiliki banyak mimpi dan harapan dalam mengembangkan dunia pendidikan. Karenanya, dengan niat yang ikhlas dan perjuangan yang gigih, Ia terus berusaha untuk mewujudkan impiannya dalam “Meretas Jalan Baru Menuju Sekolah Bintang”.
Meski dalam keterbatasan, dan kondisi Covid-19 yang melanda pada tahun 2020, Ia bersama suami tercinta nekad mendirikan sekolah TKIT As-Syifaiyyah di Dusun Oleced RT 002 RW 001 Desa Manggari Kecamatan Lebakwangi Kabupaten Kuningan. Dengan tujuan ingin mencerdaskan generasi bangsa menuju Indonesia Maju.
TKIT As-Syifaiyyah yang berdiri dibawah Yayasan As-Syifaiyyah ini dibangun dekat sungai dan area perkebunan masyarakat, yang tak jauh dari jalan raya Oleced – Ciawigebang. Nuansa alam yang masih segar dan jauh dari keramaian ini sangat mendukung untuk kegiatan belajar mengajar (KBM).
“Dalam prosesnya memang tidaklah mudah. Tentunya karena sekolah baru banyak sekali tantangan yang saya hadapi. Yang pertama, kualitas SDM guru belum maksimal, belum ada guru yang lulus PPG, belum ada guru yang PGPAUD. Belum ada guru PAI yang berkualitas, kegiatan sosialisasi sangat terhambat, kita juga belum ada kerja sama atau berkolaborasi dengan komunitas-komunitas yang lain, karena memang situasi yang sangat sulit,” ungkap Rima saat ditemui bingkaiwarta.co.id di sekolah TK nya, Kamis (26/12/2024).
Rima yang didampingi suami sekaligus Ketua Yayasan As-Syifaiyyah, Oon Sukron, S.Pd.I, M.Pd ini membeberkan bagaimana awal sulitnya mendirikan TKIT As-Syifaiyyah. “Awalnya, kita juga belum memiliki sarana prasarana yang mumpuni, karena waktu itu kegiatan pembelajaran dilaksanakan di rumah saya pribadi. Memiliki tanah dari yayasan yang boleh dipergunakan, itupun kondisinya sangat curam dan masih angker belum tersentuh oleh masyarakat yang lainnya. Sehingga kegiatan untuk pembangunan terhambat. Selanjutnya, kita juga belum memiliki prestasi, sehingga kita belum dipercaya oleh berbagai pihak,” beber Rima yang juga merupakan atlet pencak silat dari Peruguran Silat Merak Emas.
Namun, tantangan demi tantangan tidak menjadikan Ia seorang yang putus asa, tetapi justru menjadi peluang bagaimana Ia sebagai kepala sekolah dapat menyelesaikan atau mencari solusi terbaiknya.
“Dalam perjalanan menuju harapan dan impian baru itu, saya mengikuti berbagai kegiatan atau praktik yang dapat menjadikan saya motivasi untuk bisa lebih maju lagi. Tantangan yang semakin menantang seiring perkembangan jaman, tentunya tidak bisa kita harus berdiam diri. Saya harus maju, dan lebih maju lagi,” ungkap Rima optimis.
Rima ibu dari 3 anak ini menjelaskan, di tahun 2020, Ia melakukan legalitas sekolah yaitu membuat izin operasional ke dinas pendidikan. Selanjutnya, di tahun 2021, Ia berusaha walaupun dengan kuota terbatas untuk bagaimana bisa masuk terjaring akreditasi. Dan, akhirnya ia bisa melaksanakan akreditasi tersebut dengan mendapatkan nilai B.
“Selanjutnya di Tahun 2022, saya mengikuti program pemerintah yaitu mengikuti program sekolah penggerak. Banyak sekali kebermanfaatan yang saya dapatkan. Yang pertama, SDM sekolah terutama kualitas guru meningkat pesat. Juga tidak lupa saya selalu memberi penghargaan kepada guru-guru yang berprestasi baik itu dari kesejahteraan atau fasilitas yang lain. Alhamdulillah, sudah dua guru yang saya ajukan kepada Yayasan untuk melaksanakan ibadah umroh,” jelasnya.
Selain itu, kata Rima, Ia juga memakai implementasi kurikulum merdeka dan melakukan inovasi dalam pembelajaran. Dengan ikut sekolah penggerak kebutuhan anak dalam bakat dan minat sangat tersalurkan, misi sekolah dapat tercapai dalam penanaman enam aspek perkembangan khususnya nilai moral atau karakter dan agama.
“Praktik selanjutnya adalah berkomunikasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak. Di internal, misalkan kita benar-benar sering berkomunikasi dengan anak-anak karena mereka adalah tolak ukur keberhasilan sekolah kita. Kepada dewan guru yang paling penting juga orang tua ataupun komite karena besar kecil peran mereka luar biasa demi memajukan sekolah kita juga peran yayasan atau pembina sangat penting. Di sini bahu-membahu membangun kekuatan dengan memanfaatkan SDM atau SDA yang ada,” tutur Rima.
Adapun dengan pihak eksternal, sambung Rima, tentunya ini juga sangat penting terutama pemerintahan mulai dari desa, kecamatan, kabupaten baik itu pemerintahan Dinas Pendidikan Kabupaten Kuningan juga yang terpenting dengan komunitas pencak silat.
“Di komunitas pencak silat inilah saya bertemu dengan para donatur tokoh-tokoh masyarakat yang hebat sehingga sekolah kami lebih berdiferensiasi lagi,” imbuhnya.
Hasil dari praktik baik ini, akhirnya Rima menghasilkan sekolah yang berprestasi, yang pertama dari guru. Tentunya guru-guru menjadi kreatif dan aktif serta semangat.
“Alhamdulillah, mereka kini memiliki prestasi yang baik sampai tingkat nasional, guru-guru juga sekarang sudah menciptakan buku yang sudah mempunyai Hak Cipta yaitu dalam kegiatan literasi dan keagamaan tidak menutup kemungkinan dari prestasi ini juga berimbas kepada siswa-siswa kami,” ucapnya.
Dengan semangat yang tinggi dan keuletannya yang luar biasa, Rima akhirnya mampu mewujudkan sekolah berprestasi dari mulai tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten. Sehingga kini nama sekolah TKIT As-Syifaiyyah sudah dikenal.
“Sekolah kami sudah punya tempat pembelajaran yang terpisah dari rumah, sudah memiliki taman untuk mereka bermain, sudah punya APE dalam dan luar. Alhamdulillah, saya sebagai kepala sekolah memfasilitasi warga sekolah bertumbuh dan berprestasi dan untuk selalu belajar seumur hidup. Selanjutnya, membangun terus kekuatan dengan berkomunikasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak pemangku kepentingan,” pungkas Rima.
Apa yang dilakukan oleh seorang Rima semoga bisa menjadi inspirasi bagi rekan-rekan sekalian agar lebih efektif dan efisien untuk menjadikan sekolahnya berprestasi dan lebih maju. (Abel)
Visi TKIT As-Syifaiyyah
“Terbentuknya Generasi Qurani Yang Berakhlakul Karimah, Sehat, Peduli Lingkungan, Berwawasan Global, Dan Berprestasi.
Misi TKIT As-Syifaiyyah
1. Mengajarkan al-quran dengan mudah dan menyenangkan
Membiasakan anak untuk hidup sehat, kreatif, mandiri, dan bergotong royong
3. Meningkatkan pembelajaran yang bermutu berbasis kearifan lokal (Bahasa Sunda), lingkungan, teknologi, dan bahasa asing (Bahasa Arab dan Bahasa Inggris)
4. Mengikuti berbagai perlombaan
Prestasi di Tahun 2023
1. Juara 2 Lomba Menyanyi Tingkat TK SE Kab. Kuningan Al Multazam (Syifa Anggraeni)
2. Juara harapan 2 Lomba hafalan Surat Pendek Tingkat TK SE Kab. Kuningan Al Multazam (Marwah)
3. Juara harapan 1 Lomba hafalan Surat Pendek Tingkat TK Se Kab. Kuningan UNISA (Zahra)
4. Juara 1 Membaca Puisi Tingkat TK Se Kab. Kuningan di SDIT Al Istiqomah (Marwah)
5. Juara 1 Lomba Foto Family Contest Tingkat TK Se Kab. Kuningan di SDIT Al Istiqomah (Yarra Elwira)
6. Juara 2 Lomba Hafalan Surat Pendek Tingkat TK Se Kah. Kuningan di SDIT Al Istiqomah (Syifa Anggraeni)
7. Juara I Lomba Hafalan Do’a Harian Tingkat TK Se Kab. Kuningan di SDIT Al Istiqomah (Abrisam Liban Zhafir)
8. Juara 1 Puisi Gebyar PAUD Kabupaten (Latasya Eka Ginanjar)
Prestasi Tahun 2024
1. Juara 1 Lomba Cerita Islam (Siswa RA/TK SE Kab. Kuningan) (Latasya Eka Ginanjar)
2. Juara 2 Lomba Tahfidz (Siswa RA/TK SE Kab. Kuningan) (Sigit Permana Susanto)
Kepala Sekolah dan Guru:
Peserta Jambore GTK Hebat Provinsi Jawa Barat 2024 (Rima Melati, S.Pd.I., M.Pd)
Juara 1 Lomba Cipta Baca Puisi tingkat kabupaten Kuningan Tahun 2023 (Rizqika Khumairaa, S.Pd)
Juara 2 Lomba Cipta Baca Puisi tingkat Nasional 2023 (Rizqika Khumairaa, S.Pd)
