Bingkaiwarta, KUNINGAN – BRI Kanca Kuningan bekerja sama dengan Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskopdagperin) dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Kuningan menggelar Business Gathering Ekosistem Desa dengan tema “Sinergi Bersama BRI dari Desa Membangun Desa” di Hotel Cordella, Jl. Raya Siliwangi Kuningan, Kamis (6/1/2022).
Sinergitas dengan kemitraan tersebut dalam rangka mewujudkan pertumbuhan bisnis mikro yang berkelanjutan tahun 2022. Selain itu, dalam upaya mendorong pemulihan ekonomi masyarakat dengan tujuan untuk membangkitkan ekonomi masyarakat di desa.
Pimpinan BRI Cabang Kuningan Ivan Abdul Latif menyatakan, kegiatan gathering ekosistem desa tersebut bertujuan untuk menjalin hubungan yang baik dengan para pelaku. Karena kata Ivan, dalam ekosistem desa tersebut terdiri dari pemerintah dan masyarakat desa, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) serta klaster usaha yang terhubung dan mendukung satu dengan yang lain untuk menciptakan proses bisnis yang berkelanjutan pada suatu desa.
“Ekosistem desa berkolaborasi dengan BRI untuk meningkatkan perekonomian UMKM di desa. Acara ini dihadiri oleh 29 Kepala Unit BRI se Kabupaten Kuningan dan masing masing 1 mantri. Karena ujung tombak perekonomian di desa dari BRI itu mantri. Di BRI itu ada namanya revitalisasi mantri. Jadi mantri itu memegang 1 atau 2 desa. Dan setiap mantri itu harus tahu potensi desa,” terang Ivan kepada bingkaiwarta.co.id.
Regional Micro Banking Head Kanwil BRI Bandung, Misnadin menjelaskan, kegiatan ini merupakan kegiatan nasional. Dengan melibatkan stakeholder setempat yang mendukung ekonomi mikro. Karena BRI sedang menerapkan single segment mantri.
“Sekarang mantri kita itu lebih banyak ngantornya di desa. Seperti yang saya katakan tadi. Nanti itu, desa akan ada dalam genggaman mantri. Termasuk program desa, potensi desa. Bahkan mantri harus tahu hari ini siapa yang akan panen dan akan tanam siapa, harus tahu semua,” jelas Misnadin.
Dengan demikian, BRI siap menjaga potensi desa dan membangun masyarakat desa. Walaupun makro bergejolak, masyarakat desa tidak dimajukan itu tidak ada artinya. (Abel Kiranti)