Bingkaiwarta, KUNINGAN – Pengurus Karang Taruna Kabupaten Kuningan Masa Bhakti 2023-2028 telah resmi dilantik dan dikukuhkan, Senin (22/1/2024). Acara digelar di Gedung Sanggariang, Jalan Siliwangi, Kuningan, Jawa Barat.
Awalnya, pelantikan dan pengukuhan akan dilakukan langsung oleh Pj Bupati Kuningan Dr Drs H Raden Iip Hidajat MSi, namun Pj Bupati dalam waktu bersamaan harus sudah berada di Gedung Sate Bandung untuk agenda sosialisasi netralitas ASN oleh Bawaslu Jabar kepada Bupati dan Walikota se-Jawa Barat.
Mewakili Pj Bupati, akhirnya pelantikan dan pengukuhan Pengurus Karang Taruna Kabupaten Kuningan Masa Bhakti 2023-2028 dilakukan oleh Sekda Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi.
Hadir dalam acara tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Kuningan Nuzul Rachdy, Ketua Karang Taruna Provinsi Jawa Barat Ahmad Taufik SPdI MM, sejumlah Kepala SKPD, unsur Forkompimda, para Camat se-Kabupaten Kuningan, LSM dan Ormas, Ketua Karang Taruna Kecamatan se-Kabupaten Kuningan, dan Ketua Karang Taruna Desa/Kelurahan se-Kabupaten Kuningan.
Ketua Karang Taruna Kabupaten Kuningan, Mumuh Muhyiddin SH usai dilantik menyampaikan, bahwa Karang Taruna harus berkolaborasi dengan semua pihak, terutama dengan Pemerintah Daerah.
“Karang Taruna merupakan organisasi yang lahir dari Pemerintah, yaitu di bawah naungan dari Kementerian Sosial. Kita bersama-sama kolaborasi Karang Taruna dengan Pemerintah Daerah, untuk menjadikan Kuningan maju dan berkembang. Kami sudah siap untuk segera berlayar,” tekad Mumuh.
Untuk itu, dirinya juga meminta kepada Karang Taruna Desa/Kelurahan, serta Karang Taruna Kecamatan se-Kabupaten kuningan, bersama pengurus Karang Taruna Kabupaten. Untuk bergandengan tangan, memajukan Karang Taruna di Kabupaten Kuningan.
“Kita buktikan, bahwa Karang Taruna merupakan organisasi yang besar, organisasi yang bisa berperan aktif untuk masyarakat. Dan saat ini dalam masa kampanye, kita harus ciptakan situasi kondusif, aman dan damai menjelang pemilu 2024,” ajaknya.
Sementara itu Sekda Dian Rachmat Yanuar, diawal sambutannya berkelakar, bahwasanya Ia merasa optimis melihat Ketua Karang Taruna yang baru ini. “Dari namanya saja Mumuh, “Mudah-mudahan hasil,” canda Dian.
Sebagai organisasi, kata Dian, Karang Taruna harus mempunyai nilai manfaat bagi masyarakat dan bisa memberikan kepuasaan dan kenyamanan kolektif untuk orang di sekitarnya.
“Untuk Kang mumuh, sebagai seorang Ketua Organisasi itu harus siap berkorban. Meluangkan waktu, tenaga dan fikiran, bahkan uang,” pesan Dian.
Diumpamakan seperti serigala, sebut Dian. Sebagai puncak tertinggi dari puncak siklus makanan, Serigala itu liar, tidak mudah dididik, buas. Tapi dibalik itu, serigala terkenal hewan yang mempunyai rasa sosial yang tinggi.
“Sebagai pemimpin, dia tidak berdiri di depan, di depannya ibu-ibu, bapak-bapak yang sudah tua, di belakangnya anak-anak. Serigala merupakan pemimpin yang tegas dan konsisten. Kalau dianalogikan, seorang pemimpin itu harus mendahulukan kepentingan dan kebutuhan anak buah,” pesan Dian.
Sementara itu, Ketua Karang Taruna Jawa Barat, Ahmad Taufik atau biasa disapa Kang Topong, dalam sambutannya banyak memberikan arahan dan motivasi terkait keorganisasian.
“Karang Taruna dalam usianya yang lebih dari 63 tahun, menjadi bagian dari perjalanan bangsa. Telah banyak menorehkan catatan positif, meski kerap juga tenggelam dalam percaturan kepentingan baik politik, hukum, maupun ekonomi,” jelas Taufik.
Pengurus Karang Taruna, menurutnya harus memiliki visi, kecakapan, dan kekuatan dalam peran sosial mereka di tengah masyarakat.
Sebagai mitra strategis, Karang Taruna dianggap belum bisa dipercaya. Sering dijadikan sebagai potensi lahan garapan politis, tapi sering diabaikan untuk kepentingan pembangunan.
Lebih lanjut Taufik menjelaskan, hanya kader-kader Taruna itu sendiri yang bisa merubah Karang Taruna menjadi lebih baik.
Perjalanan transformasi layaknya perubahan besar, selalu ada tantangan dan resistensinya.
Perubahan juga menghadirkan instabilitas dan rasa tidak nyaman bagi sebagian kalangan. Itu sebabnya, tidak sedikit reformasi dan transformasi tidak sukses mencapai tujuannya.
“Kalau ini terjadi, bisa melahirkan potensi untuk kembali ke posisi awal. Bisa juga mengalami disorientasi dan tidak lebih baik kondisinya. Dan para pemain yang biasa di posisi zona nyaman, jadi enggan berubah,” ungkapnya.
Karena itu, lanjut Taufik, diperlukan peran pemimpin untuk tetap menjaga semangat perubahan ini. Karang Taruna harus mampu menjadi organisasi sosial kepemudaan yang kuat dan berkualitas.
Di samping itu juga, masih kata Topong, Karang Taruna juga empunyai tata lembaga, sistem dan managerial organisasi yang transparan, profesional dan akuntabel. Sehingga Karang Taruna tidak mudah dipecah belah, diadu domba dan diintervensi oleh kepentingan apa pun.
“Pemimpin dan pengurusnya harus visioner, cakap dan kuat. Semua anggota dan keluarga besar Karang Taruna bersatu, solid bersama-sama untuk mengambil tugas dan tanggung jawab sosial. Demi mewujudkan tujuan Karang Taruna dengan kesabaran jiwa, kelapangdadaan, dan selalu tampil sebagai patriot sosial dengan berkepribadian Aditya Karya Mahatva Yodha,” harap Taufik, disambung ucapan selamat kepada Ketua dan jajaran pengurus baru Karang Taruna Kabupaten Kuningan Masa Bhakti 2022-1028. (Abel/rls)