Bingkaiwarta, KUNINGAN – Pemerintah Kabupaten Kuningan menyiagakan seluruh elemen untuk menghadapi kemungkinan terjadinya bencana di musim hujan. Untuk itu, seluruh personel, sarana prasarana termasuk perlengkapan dapur umum, dilibatkan dalam Apel Siaga bencana yang digelar di Lapangan Sepak Bola Kelurahan Ciporang, Jumat (8/12/2023).
Apel Siaga bencana tahun 2023 ini dihadiri oleh jajaran Forkopimda Kuningan, Perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Kuningan, Kelurahan setempat, personil gabungan TNI – Polri, BPBD, Damkar, relawan, dan sejumlah stakeholder lainnya.
Penjabat (PJ) Bupati Kuningan, Raden Iip Hidajat menjelaskan, tujuan digelarnya Apel Kesiapsiagaan Bencana ini adalah untuk meningkatkan koordinasi serta respons terhadap potensi bencana hidrometeorologi di Kabupaten Kuningan, khususnya banjir dan tanah longsor. Ia menekankan pentingnya koordinasi yang sinergis dalam menghadapi ancaman bencana alam.
“Kesiapsiagaan adalah kunci utama dalam menghadapi bencana, terutama dalam mengantisipasi dan merespons bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor yang potensial terjadi di wilayah kita,” ujar Pj Bupati.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan membangun budaya tanggap bencana serta sinergi antara pemerintah, lembaga terkait, dan masyarakat.
Ditempat yang sama, Dandim 0615/KNG, Letkol Inf Bambang Kurniawan mengatakan, kegiatan semacam ini sangat penting untuk meningkatkan koordinasi dan kesiapsiagaan seluruh pihak terkait, baik dari segi pengurangan risiko, mitigasi, hingga penanganan bencana secara lebih tanggap dan efektif.
“Apel kesiapsiagaan ini diharapkan mampu menjadi momentum dalam memperkuat kerja sama antar lembaga dan masyarakat dalam menghadapi bencana hidrometeorologi di masa mendatang,” kata Dandim.
Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana menambahkan, dalam berbagai kesempatan pihaknya selalu menghimbau kepada masyarakat agar selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman kebencanaan Hidrometeorologi.
Dijelaskan Indra, bahwa di Bulan Februari, diprediksi merupakan puncaknya musim penghujan, dimana ada beberapa wilayah di Kabupaten Kuningan terdata sebagai daerah yang rawan kebencanaan seperti banjir, pergerakan tanah dan longsor.
“Belum lagi, pada Februari nanti ada pelaksanaan Pemilu 2024, dimana kita harus menjaga agar pelaksanaan tahapan bisa berjalan sukses tanpa adanya gangguan dampak dari kebencanaan,” jelas Indra. (Abel)